[PORTAL-ISLAM.ID] Dosen Ilmu Kepolisian dan Intelijen pascasarjana FISIP UI, DR Mulyadi angkat bicara soal tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak polisi Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
Dalam chanel Youtube RealitaTV, melalui akun twitter @m1n4_95, Mulyadi menilai sebenarnya konflik antara negara dengan warga negara tidak boleh terjadi.
Mulyadi menyatakan, polisi harusnya melumpuhkan saja, karena polisi instrumen negara yang dilatih untuk melumpuhkan bukan membunuh. Mestinya polisi menembak kaki dan itu ilmu bela diri yang paling tinggi.
"Saya doktor di bidang militer dan politik. Saya melihat masalah itu, polisi nembak kaki dan itu ilmu bela diri paling tinggi. Tapi kalau tentara bukan nembak kaki, tapi nembak kepala, jantung supaya digotong ke kuburan. Kalau polisi tembak kakinya supaya digotong ke pengadilan. Nah jadi itu filosofi dasar keilmuan, saya dosen di ilmu kepolisian sekaligus dosen di intelejen, jadi saya paham betul," tegasnya.
[Video]
Mari Simak!! Pernyataan Dr. Mulyadi Dosen Pasca Sarjana Ilmu Politik UI pic.twitter.com/RZWsdohmer
— Mina (@m1n4_95) December 11, 2020