WINA - Kedua pemuda inilah yang menyelamatkan nenek dari serangan dan membopong polisi yang terluka menuju ambulance pada serangan teror bersenjata di Vienna (Wina) Austria.
Kedua pemuda Turki ini adalah Muslim. Namanya Recep Tayyip Gültekin dan temannya Mikail Özer.
Dua pria Turki menyelamatkan dua wanita dan satu nyawa petugas polisi selama serangan teroris pada Senin (2/11/2020) yang menewaskan sedikitnya lima orang di ibu kota Austria, Wina.
Berbicara kepada kantor berita pemerintah Turki pada hari Selasa, Recep Tayyip Gültekin - seorang warga negara Austria asal Turki - menceritakan bagaimana dia bergegas ke tempat penembakan di ibu kota Wina untuk menyelamatkan nyawa seorang polisi Austria yang terluka dan seorang wanita tua dan membawa mereka ke tempat yang aman meskipun dia sendiri mengalami cedera peluru.
Pemuda Turki yang heroik ini menerjunkan dirinya ke dalam hujan peluru di Wina Senin malam, mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan seorang wanita yang terluka dan seorang petugas polisi dari serangan teroris.
Berbicara kepada Anadolu Agency Selasa, Recep Tayyip Gültekin mengatakan dia sedang duduk di sebuah kafe bersama temannya Mikail Özen pada malam terjadinya serangan teror.
Ketika dia melihat seorang wanita terluka oleh serangan teroris, dia langsung menolong tanpa menghiraukan resiko yang pasti akan dia hadapi.
Setelah membawa wanita itu ke tempat yang aman, Gültekin sendiri berada di barisan tembakan teroris, peluru teroris itu mengenai kakinya.
Setelah berbicara dengan polisi dan membantu seorang wanita tua yang shock karena serangan itu, dia melihat seorang petugas polisi yang juga terluka oleh teroris, dan dia kembali bergerak untuk membantu, meskipun dia sendiri mengalami luka tembak.
"Polisi lain cuma melihat (rekannya yang terluka), saya berteriak untuk segera menolongnya, tetapi mereka tidak melakukan apa-apa."
"Saya bilang ke Mikail, kita tangani ini (bantu polisi yang terluka)," tuturnya.
Setelah mencapai petugas yang terluka, mereka membawanya ke ambulans, kata Gültekin: "Saya menahannya dari punggungnya, dan Mikail membawa kakinya."
Petugas itu terluka di antara rongga perut dan betis serta kehilangan banyak darah, kata Gültekin.
Paramedis ingin membawa Gültekin (yang yerluka tembak) ke rumah sakit tetapi dia menolak karena ada banyak orang yang menderita luka, tambahnya.
Kemudian, setelah pergi ke rumah sakit, dokter memberi tahu Gültekin bahwa peluru peluru mungkin harus tetap di kakinya karena mengeluarkannya dapat menyebabkan masalah.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu memuji kedua pria itu karena mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk membantu warga sipil dan petugas polisi yang terluka, dengan mengatakan, "Dua saudara kita melakukan apa yang harus dilakukan seorang manusia, seorang Muslim, dan seorang Turki."
Kemudian pada hari Selasa (3/11), Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan langsung menghubungi kedua pemudi Turki itu via video call (panggilan telepon video).
Erdogan menyampaikan rasa bangga kepada mereka, berkata: "Teruslah menolong (rakyat Austria dan siapa saja). Mereka mungkin tidak memahami kita, tetapi kita (orang Turki) memahami mereka."
Dalam serang teror ini juga ada warga Palestina yang juga menjadi pahlawan yang membantu para korban saat kejadian.
[Video Erdogan]
Here is what Turkey’s President Erdogan had to say to the Turkish Austrian heroes who helped the police during the terror attack in Vienna pic.twitter.com/IMxRPUEU71
— TRT World (@trtworld) November 3, 2020
Dua warga Turkey ini dan satu lagi warga Palestine tidak hanya menyelamatkan polisi dan warga Austria tapi juga menyelematkan Austria dari serangan kaum Islamophobia. Berkat aksi heroik mereka narasi media dan pemerintah Austria langsung berubah.
— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) November 3, 2020