[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan sebuah keputusan Rabu (4/11/2020) kemarin.
Yaitu menanggung utang negara Somalia kepada IMF yang harus dibayarkan segera senilai 3,5 juta US Dolar.
Utang Somalia ini sudah darurat untuk dibayarkan dan Somalia tidak memiliki dana untuk pembayaran yang sudah jatuh tempo.
Dana 3,5 juta Dolar tersebut diambil dari dana cadangan (The Special Drawing Rights/SDR) yang Turki miliki di kas IMF.
Turki hari ini tercatat menjadi salah satu dari 11 negara yang tidak punya utang kepada IMF sama sekali, setelah dilunasi tahun 2013 di Era Erdogan.
Bahkan Turki hari ini menjadi salah satu negara yang memberikan hibah dan pinjaman kepada IMF lewat dana cadangan mereka disana. (Dana inilah yang kemarin diminta oleh Erdogan untuk menanggung utang negara Somalia).
Atas bantuan ini, Menteri Kehakiman Somalia Abdulkadir Mohamed Nur berterima kasih kepada presiden Turki atas dukungannya yang terus berlanjut ke Somalia.
“Terima kasih saya yang sebesar-besarnya kepada Recep Tayyip Erdogan atas dukungannya yang berkelanjutan kepada Somalia, terutama untuk reformasi ekonomi yang mengakibatkan Turki menghapus utang Somalia di IMF, dikurangi dari uang yang dipinjam ke Turki oleh IMF. Turki tetap menjadi sekutu yang kuat bagi kemajuan Somalia,” kata Menteri Nur di Twitter
My heart felt gratitude to @RTErdogan for his continued support to Somalia,especially to the economic reforms which resulted in Turkey clearing Somali's IMF debt money, subtracting from money owed to Turkey by the IMF. Turkey remains to be a strong ally to Somalia’s progress.πΈπ΄πΉπ· pic.twitter.com/kLoidWjROJ
— Abdulkadir Mohamed Nur (@Amohamednur) November 5, 2020
Turki selama ini bukan hanya membantu dana kepada Somalia, tapi juga berbagai bantuan dari teknologi, pertanian, militer dst sudah Turki kirimkan ke Somalia termasuk bantuan saat covid.
Turki sangat serius menggarap Afrika dan saat ini Turki bersaing dengan Prancis dan Israel dalam mendominasi benua tersebut.
Dari Negara sakit Turki jadi negara Kuat, dari negara miskin jadi negara donatur dalam waktu yang relatif singkat. Ini adalah prestasi Kepala Negara yang tidak dimiliki oleh siapapun di dunia.
(Tengku Zulkifli Usman)