TUHAN TIDAK PERLU DIBELA..???
Kita sering mendengar ‘kalimat bijak’ dari pengikut sekuler liberal dari kalangan Islam yang mengatakan ‘Tuhan tidak perlu dibela’. Mereka berdalih bahwa Tuhan adalah Maha Kuasa dan tidak butuh pembelaan dari manusia yang lemah, jadi ketika Tuhan diserang maka Dia punya kekuatan untuk menghadapinya. Tugas manusia adalah menyebarkan kebaikan, toleransi, bersikap lembut, hikmah.
Ketika disodorkan ayat ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
[QS 47:7] "Hai orang-orang beriman, jika kamu menolong Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Mereka biasanya mengatakan bahwa ayat tersebut konteksnya untuk situasi peperangan, dalam situasi damai dijaman modern ayat tersebut tidak berlaku.
Tafsir liberal ini sebenarnya justru tidak kontekstual karena memandang peperangan dalam sudut pandang yang sempit. Tentu saja saat ini jarang ditemukan perang agama model perang Badar dijaman nabi dahulu, pihak musuh menyerang Islam dengan senjata, berhadap-hadapan, berusaha membunuh. Kalaupun terjadi, peperangan seperti itu sekarang bukan dilakukan atas nama agama, tapi punya motivasi lain seperti politik dan ekonomi.
Perlu diketahui bahwa sampai kapanpun orang kafir dan munafik pembenci Islam tetap akan ada. Sudah menjadi kodratnya bahwa sampai akhir jaman Islam punya ‘musuh abadi’ dari kalangan mereka. Keberadaan kafir harbi dan munafik tidaklah lenyap sekalipun perang agama seperti dulu tidak lagi dilakukan.
Perang dalam pengertian luas adalah serangan yang bertujuan untuk merusak dan melenyapkan, senjata yang dipakai tidak selalu berupa pedang atau mesiu, bisa dalam bentuk informasi, propaganda, kekuatan ekonomi, kemaksiatan dan narkoba. Yang dilenyapkan bisa saja bukan orangnya, tapi ajarannya, nilai-nilai, ideologinya, budayanya. Sepanjang nilai-nilai Islam berhasil dilenyapkan dari kaum Muslim, maka sama artinya kafir harbi dan munafik sudah berhasil memenangkan peperangan, sekalipun kaum Muslimnya masih ada.
Jadi, ayat QS 47:7 tersebut tetap relevan dalam konteks kekinian. Umat Islam tetap diperintahkan untuk bertindak membela Allah, mengidentifikasikan serangan lalu mengadakan perlawanan.
Musuh-musuh Islam tidak akan pernah tidur.
(Archa)