'Kebohongan Publik' Tentang Alkohol
Oleh: Tere Liye*
Berikut saya ringkaskan data dan fakta. Ini di Amrik, jadi tidak perlu heboh. Ini FAKTA loh yah, bukan hoax:
1. 88.000 lebih setiap tahun warga Amrik mati karena konsumsi alkohol berlebihan. 100.000 berikutnya tewas karena terkait konsumsi alkohol, mulai dari kecelakaan mobil, jatuh, bunuh diri dan membunuh (karena mabuk). Konsumsi alkohol adalah penyebab kematian nomor 3 di Amrik.
2. Konsumsi alkohol dapat menyebabkan kerusakan hampir seluruh organ tubuh, termasuk otak. Dan tambahkan, kerusakan atas stabilitas emosi, keuangan, keluarga, karir, pertemanan, termasuk masalah jomblo, eh itu becanda ding.
3. Kurang lebih 17 persen laki-laki, dan 8 persen wanita Amrik sana akan terus tergantung pada alkohol seumur hidupnya. Ada 318 juta penduduk Amrik, jadi hitung sendiri kira-kira berapa.
4. Angka kematian karena konsumsi alkohol pada remaja di Amrik, lebih banyak dibandingkan narkoba, dkk digabungkan jadi satu. Dan kira-kira 7.000 anak-anak dibawah usia 16 tahun setiap hari meminum minuman alkohol untuk pertamakalinya. Ini sangat mencemaskan, karena semakin dini seseorang mencoba alkohol, maka semakin tinggi potensi ketergantungannya di masa depan.
5. Ongkos konsumsi alkohol berlebihan di Amrik setara 249 milyar dolar (tahun 2010). Itu setara 2.490 trilyun rupiah (dengan kurs 10.000), mulai dari biaya kehilangan produktivitas kerja, biaya berobat, biaya kecelakaan, dan biaya2 jomblo, aduh, saya ngelantur lagi. Dari angka crazy ini, 2/5 ongkos ekonomi tersebut dibayar oleh pemerintah.
Statistik mengerikan ini masih panjang sekali, silahkan kunjungi website milik pemerintah Amrik, CDC, juga organisasi2 yang peduli atas masalah ini seperti NCADD, MADD, Rehabs, dll (buka website mereka, jangan malas, kalian akan menemukannya sendiri). BIAR KALIAN TAHU FAKTA ATAU HOAX. Khusus data soal biaya konsumsi alkohol berlebih, monggo buka langsung data statistik di website CDC.gov. Saya juga tercengang saat melihat angkanya, itu hampir setara total utang Indonesia.
Indonesia? Saya tidak tahu mau dibawa kemana kebijakan soal alkohol ini. Tapi jika dibiarkan bebas seperti Amrik, bersiaplah kita kehilangan uang ratusan trilyun lebih pertahun akibat konsumsi alkohol. Sesuatu yang kita anggap sepele, tapi berdampak serius sekali bagi perekonomian nasional.
Lantas, siapa yang paling diuntungkan dari peredaran alkohol? Silahkan tanyakan ke penduduk Amrik, mereka tahu persis siapa yang diuntungkan. Yaitu pemilik bisnis minuman keras, yang boleh jadi menyentuh minumannya pun tidak. Well yeah, masalah alkohol ini bukan soal agama doang, coy, di Amrik sana ini masalah uang trilyunan, bukan uang receh. Orang lain yang tajir gila, kita atau keluarga kita yang ketergantungan alkohol.
Jika kita punya uang 1 Milyar di deposito, apakah itu sudah banyak? Penjualan alkohol di Amrik tiap detik nilainya lebih dari 1 Milyar rupiah. Ada kebohongan publik besar sekali dalam kebijakan industri ini (juga industri rokok). Berbohong dibalik tameng demokrasi, kebebasan, hak asasi, dsbgnya. Situ mau mabuk, silahkan. Tapi kami juga berhak menjaga anak2 kami dari minuman keras.
Berhentilah belagak sekali membela kebebasan minuman alkohol. Itu bukan soal budaya, itu bukan soal ini, itu. Itu kadang simpel: soal bisnis. Nah, kamu yang mabuk, kamu yang eror, pemilik bisnisnya boleh jadi menyentuh setetes pun tidak. Paham?
*sumber fb Tere Liye, 12-11-2020
**tulisan ini diposting sudah lama, dan terus relevan meski 5-10 tahun berlalu.