[PORTAL-ISLAM.ID] Sejarawan JJ Rizal memuji unggahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tengah membaca buku di hari Minggu kemarin.
"tks pak gubernur memilih menghabiskan akhir pekannya dgn membaca buku lantas diunggah," kata JJ Rizal di akun twitternya, Senin (23/11/2020).
Menurutnya, kegiatan baca buku Anies Baswedan ini patut dicontoh para pejabat lain.
"Jika ini dilakukan rutin oleh banyak pejabat en jadi gerakan #minggubuku setidaknya di jakarta akan menolong penerbit-penerbit buku yg lama kurang perhatian serta kembang kempis napasnya," ujarnya.
Diketahui, Anies mengunggah foto dia memakai baju koko berwarna putih dan sarung berwarna cokelat. Anies membaca buku berjudul 'How Democracies Die' sambil duduk menyilangkan kaki. Ia duduk di depan rak buku yang menjadi latar belakangnya.
Buku 'How Democracies Die' merupakan karya profesor Harvard, Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt. Buku tersebut membahas beberapa pemimpin di dunia yang terpilih melalui Pilpres tetapi lekat dengan label 'diktator'.
Dalam bukunya, mereka mencatat bahwa kemunculan beberapa pemimpin diktator justru merupakan hasil dari pemilu. Demokrasi mati bukan karena pemimpin diktator yang memperoleh kekuasaan lewat kudeta, melainkan justru yang menang melalui proses pemilu.
Salah satu cara penguasa mematikan demokrasi ditulis dalam buku ini:
"Institusi menjadi senjata politik, digunakan secara paksa oleh mereka yang berkuasa melawan mereka yang tidak. Beginilah cara otokrat terpilih meruntuhkan demokrasi - memenuhi dan "mempersenjatai" peradilan dan badan negara netral lainnya, membeli media dan sektor swasta (atau menekan mereka untuk diam), dan menulis ulang aturan main politik agar membuat arena pertandingan jadi tak adil bagi lawan," tulis Steven Levitsky dalam bukunya 'How Democracies Die' (Bagaimana Demokrasi Mati).
Lain halnya dengan sejarawan JJ Rizal yang mengapresiasi unggahan Anies, politisi dan para pendukung rezim malah seperti kebakaran jidat.
tks pak gubernur memilih menghabiskan akhir pekannya dgn membaca buku lantas diunggah, jika ini dilakukan rutin oleh banyak pejabat en jadi gerakan #minggubuku setidaknya di jakarta akan menolong penerbit-penerbit buku yg lama kurang perhatian serta kembang kempis napasnya https://t.co/H66eL9UJ6p
— JJ Rizal (@JJRizal) November 23, 2020
salah satu poin dalam buku "Bagaimana Demokrasi Mati" pic.twitter.com/dpYxM710sq
— Naufal Firman Yursak (@firmanyursak) November 22, 2020
Anies luar bias piawai. Hanya dengan satu foto & sebuah buku jagad media sosial langsung ramai. Yg luar biasa adalah diberbagai group WA (Tentu saja kaum OD bungkam), diskursus demokrasi menjadi perbincangan serius dengan beragam argument dan referensi. Kaum OD tarik nafas.
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) November 22, 2020