Catatan Naniek S Deyang:
Umat Islam itu mayoritas gak ngoyo hidupnya, namun untuk agama apapun dilakukan. Itulah yang ditakutkan kaum kapitalis baik kapitalis golongan Tionghoa, maupun Bule, dan juga kaum Remason.
Bersatunya umat itu sebetulnya benteng terakhir kekuatan NKRI, itu makanya melalui para makelar medsos maupun makelar dunia nyata, umat terus diaduk-aduk dan diadu domba agar kekuatan Islam tercerai berai dan Indonesia gampang dijajah dengan versi baru mereka yang rakus kekayaan alam Indonesia.
Dengan segala kekuarangan Pak Harto memahami ini semua itu, sehingga semua "dibuat rukun", tidak pernah NU bertentangan dengan Muhammadiyah, juga sebaliknya gak ada orang NU ngolok-olok kelompok Islam lain. Bahkan jaman itu HTI juga sudah ada dan anteng-anteng saja.
Alhamdulillah beliau yang tidak boleh namanya ditulis di FB dan Instagram (HRS -red), sudah dibolehkan mendarat di negerinya sendiri. Terimakasih Pada Pak Idham (Kapolri) dimana anak buah bapak tidak ada yang represif ke pengikut beliau yang memadati Bandara. Terimakasih Pak Andika (KSAD), saya lihat baret hijau kemarin berjajar menjaga beliau dan massanya, juga terimakasih pada KSAU, KSAL dan Pak Panglima, karena TNI dari semua matra ikut menjaga hingga meski Bandara dijejali jutaan umat, semua relatif aman.
Mohon maaf untuk para penumpang yang delay atau mengalami penjadwalan ulang penerbangan, semoga keikhlasan Anda semua karena jadwal terbang Anda terganggu akan peroleh balasan barokah dari Allah ..Aamiin YRA. Minimal di Hari Pahlawan kemarin Anda-nada sudah mau berkorban untuk umat yang ingin menjemput pimpinan agama yang diikutinya.[]