[PORTAL-ISLAM.ID] Sudah jadi perbincangan netizen tanah air kalau selama ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap diganggu oleh rezim pemerintah pusat. Dari para Menko, Menteri biasa, staf ahli menteri, jubir presiden, dll, kerap melontarkan pernyataan yang menyudutkan Gubernur DKI Jakarta.
Saat Pemprov DKI Jakarta meraih penghargaan bergengsi tingkat dunia sebagai Kota Terbaik Dunia dalam hal transportasi atau Sustainable Transport Award 2021, jubir istana malah seakan gak rela, klaim kalau itu berkat prestasi gubernur-gubernur sebelumnya.
Jauh sebelum itu, saat Gubernur Anies mau menerapkan kebijakan ketat Lockdown untuk mengatasi pandemi, malah ditolak oleh pemerintah pusat.
Lalu, saat Anies mau menerapkan kembali pengetatan PSBB, Menko Perekonomian seakan kebakaran jenggot. Menko Perekonomian menuding IHSG anjlok karena pernyataan Anies Baswedan soal PSBB Ketat.
Lalu sekarang ramai pemerintah pusat seakan tegas betul untuk penerapan protokol kesehatan, gara-gara acara HRS di Petamburan Jakarta.
Anies yang sudah menerapkan sanksi besar denda Rp 50 juta kepada pihak HRS, bahkan Anies sudah memberi peringatan soal protokol kesehatan sebelum acara, malah diperiksa Polisi. Tidak ada gubernur atau kepala daerah lain yang diperiksa terkait protokol kesehatan pandemi. Kenapa hanya DKI?
Fenomena ini sudah menjadi obrolan netizen. Pemerintah Pusat seakan menjadi oposisinya DKI Jakarta.
Hal ini sangat disayangkan. Menurut netizen, semestinya negara Indonesia yang besar ini bersaingnya dengan negara-negara lain yang maju, bukan malah bersaingnya dengan DKI Jakarta.
"Republik Indonesia Itu Sepatutnya Bersaing Dengan Rusia, Amerika, Jepang, Korea Atau Singapura. Bukan Dengan DKI Jakarta 😂," ujar akun @Aline_Yoana_Tan di twitter, Kamis (19/11/2020).
Pernyataan yang tepat menohok ke jantung.
Republik Indonesia Itu Sepatutnya Bersaing Dengan Rusia, Amerika, Jepang, Korea Atau Singapura 🤔
— Aline Yoana Tan II (@Aline_Yoana_Tan) November 19, 2020
Bukan Dengan DKI Jakarta 😂