Campur-aduk Soal TNI
Saat anggota TNI dipukuli iring-iringan pengendara Moge di Bukittinggi, publik merasa prihatin, bahkan emosi dan marah. Tak hanya di Bukittinggi, tapi juga se-Indonesia. Arogansi pengendara Moge itu sungguh berlebihan.
Perasaan publik itu muncul karena anggota TNI dirasakan begitu dekat dengan rakyat. Slogan TNI dari rakyat untuk rakyat begitu terpatri kuat. Dan dalam momen-momen krusial, TNI dan rakyat selalu bahu membahu saling bantu.
Tapi, saat anggota TNI menurunkan baliho dan diiringi ancaman dengan nada yang bergetar, ini tak ubahnya iring-iringan pengendara Moge yang main hakim sendiri itu. Perasaan publik jadi campur-aduk. Tak sedikit yang kecewa.
Tugas TNI tentu bukan itu. Tugas TNI jauh lebih penting dari itu. Karena itu, TNI itu kebanggaan rakyat karena tugasnya yang besar dan mulia. Ia benteng terakhir dari tegaknya NKRI. Jangan sampai kebanggaan rakyat itu juga mulai sirna.
Entah seperti apa TNI mengakhiri campur-aduk perasaan publik ini? Publik mungkin tak tahu menahu tentang apa yang terjadi di balik ini semua? Situasi gentingkah? Apakah sudah saatnya TNI beraksi seperti yang terlihat ini? Semoga ini bukan jalan mundur ke belakang.
(Oleh: Erizal)