SEMUA ITU UJUNGNYA PADA KEMAUAN POLITIK
Semua itu ujungnya pada KEMAUAN POLITIK, karena Negara itu adalah Wujud dari Sistem Politik. Mau PERTANIANNYA maju harus ditunjang AGROPOLITIK. Agar KEADILAN SOSIAL terwujud harus ada dukungan SOSIAL POLITIK.
Bila negara tidak kuat maka kepentingan RAKYAT dan NEGARA akan dibelokkan oleh para politikus yang berkoalisi dengan pengusaha. Menurut AGROPOLITIK harusnya tidak impor pangan dalam jumlah besar seperti gula 5 juta ton, tepung 12 juta ton, kedelai 2.5 juta ton, beras 2.5 juta dll dst yang nilainya ratusan triliun, bila diatasi akan bisa buka kesempatan kerja bagi jutaan jiwa.
Belajar dari Roosevelt sebelum jadi Presiden AS tahun 1932, Amerika Serikat adalah negara pengimpor pangan terbesar di dunia terus ada Roosevelt Plan: memperbaiki irigasi, farming road dll hanya dalam waktu 8 tahun AS jadi produsen pangan terbesar di dunia hingga saat ini. Hal yang sama ditiru Presiden Lula dari Brazil, setelah 10 tahun Brazil jadi raksasa pangan nomor dua di dunia.
KUNCINYA ADA KEMAUAN POLITIK YANG KUAT, kalau tidak para cukong yang berkoalisi dengan Politikus akan melanggengkan impor pangan yang memberi keuntungan puluhan triliun rupiah. Jangankan politikus biasa, politikus dakwah saja terseret kasus impor daging, betapa godaan itu sangat besar.
Pemerintahan silih berganti belum juga kita ketemu PENGUASA yang punya KEMAUAN POLITIK YANG KUAT untuk mandiri pangan selalu saja dituntun PENGUSAHA yang punya agenda sendiri.
Jadi ingat kisah Yunani Kuno bahwa Dewanya maling (koruptor) dan Dewanya pengusaha itu sama, yaitu untuk menuntun di jalan yang menyusahkan rakyat banyak.[fb]
SEMUA ITU UJUNGNYA PADA KEMAUAN POLITIK, karena negara itu adalah Wujud dari Sistem Politik, mau pertaniannya maju harus...
Dikirim oleh Achsin U. Choliq pada Rabu, 30 September 2020