[PORTAL-ISLAM.ID] Kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat tidak akan serta merta membuat Indonesia meninggalkan China. Kedua negara paling berpengaruh di dunia itu tetap akan dirangkul.
Begitu pengamatan analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat berbincang dengan berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/10/2020).
Kunjungan ke AS menjadi kali pertama Prabowo setelah puluhan tahun dicekal. Prabowo disambut hangat Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
Masalah kawasan hingga isu keamanan menjadi pokok bahasan dalam pertemuan keduanya di Pentagon.
Bahkan Prabowo tak jarang mengeluarkan pujian terhadap AS. Termasuk mengapresiasi dukungan negeri Paman Sam dalam modernisasi pertahanan Indonesia. Beragam kerja sama juga akan ditingkatkan, tak terkecuali di bidang keamanan maritim.
Namun demikian, Ujang menilai bahwa kemesraan itu tidak akan serta merta membuat Indonesia meninggalkan China. Ujang yakin Menhan Prabowo akan bermain dua kaki di kancah global.
"Prabowo akan main dua kaki. AS iya, China juga oke. AS harus didekati. China juga akan dirangkul," ungkapnya saat berbincang dengan Kantor berita politik RMOLJakarta, Minggu (18/10).
Menurut Ujang tidak mungkin jika Prabowo hanya akan bersandar pada AS semata. Dia menilai Prabowo juga akan tetap menjaga kolaborasi dengan China.
"Jadi dua poros akan didekati. Poros Washington dan Beijing," sambungnya.
Ujang Juga menambahkan, dua negara tersebut saat ini sama-sama menguntungkan karena keduanya menjadi dua kekuatan dunia.
"Kalau kita ini berdemokrasi, ikutnya AS. Tapi soal investasi, China sekarang mulai merajai," pungkasnya. [RMOL]