Penghina Moeldoko Ditangkap, KSP: Medsos Bukan Tempat Caci Maki
Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap seorang pria, Muhammad Basmi, yang diduga menghina Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, di akun Facebook-nya. Pihak KSP mengingatkan media sosial jangan menjadi sarana untuk mencaci maki.
"Kita sebagai warga negara, kita harus mematuhi hukum dan menghormati media sosial ini jangan jadikan sebagai tempat untuk mencaci maki, nggak boleh menghina. Media sosial ini harus dijadikan sebagai tempat pemahaman yang baik, edukasi yang baik, memberikan edukasi untuk lebih terarah dan mendapatkan nilai positif. Jangan sampai media sosial ini menjadi ruang caci maki, harus dieskpresikan untuk nilai positif," kata Tenaga Ahli Utama KSP Ade Irfan Pulungan, Minggu (18/10/2020).
Ade mengatakan aturan memang harus ditegakkan jika ada seseorang yang melakukan tindak pidana. Menurut dia, aturan harus diterapkan secara objektif.
https://news.detik.com/berita/d-5218323/penghina-moeldoko-ditangkap-ksp-medsos-bukan-tempat-caci-maki
***
Dalih KSP penghina Moeldoko ditangkap karena medsos bukan tempat caci maki, justru dipersoalkan oleh warganet, karena banyak pendukung rezim yang melakukan penghinaan dan caci maki aman-aman saja.
"Alasan penangkapan pembully Moeldoko di FB katanya medsos bukan tempat caci maki. Lha, trus Dewi Tanjung and the gank yang bukan hanya sering caci maki tapi sering juga fitnah, kenapa gak ditangkap?" sergah @HisyamMochtar.
Bagaimana dengan Ade Armando yang menghina Anies Baswedan? Bagaimana dengan Denny Siregar yang menghina santri? Bagaimana dengan yang terus menerus menghina mencaci maki Habib Rizieq? Kenapa mereka bebas?
Kalau mau menegakkan hukum.. berlakukanlah secara adil kepada semua.
Alasan penangkapan pembully Moeldoko di FB katanya medsos bukan tempat caci maki.
— Hisyam Mochtar (@HisyamMochtar) October 19, 2020
Lha, trus Dewi Tanjung and the gank yang bukan hanya sering caci maki tapi sering juga fitnah, kenapa gak ditangkap?
Hukum hanya berlaku untk manusia om, tdk berlaku untk binatang peliharaan
— MuKiDi (@CebiAnti) October 20, 2020
Kalo yg menghina Jendral Gatot langsung didepan orangnya??... kalo pemerintah bilang itu bukan menghina ya bukan menghina!!!
— MARI BUNG REBUT KEMBALI (@Darojah8) October 20, 2020