[PORTAL-ISLAM.ID] Menhan Indonesia Prabowo Subianto kembali mengunjungi Turki untuk menindaklanjuti kerjasama pertahanan.
By Tengku Zulkifli Usman
Prabowo Subianto disambut menteri pertahanan Turki Jenderal Hulusi Akar dalam sebuah sambutan resmi militer, Jumat (23/10/2020).
Kunjungan Prabowo ke Turki merupakan ketiga kalinya sejak menjabat sebagai Menhan pada Oktober 2019. Pertama pada November 2019, dan kedua pada Juli 2020. Saat pertama kali ke Turki, Prabowo sempat dijamu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan bertemu Menhan Hulusi Akar. Selain itu, Prabowo juga berkesempatan menengok langsung galangan kapal selam milik Angkatan Laut Turki.
Prabowo juga sempat memegang kemudi kapal selam selama berada di Golcuk Naval Shipyard, Provinsi Kocaeli. Prabowo mengunjungi galangan kapal selam Turki yang menguasai teknologi air independent propulsion (AIP) fuel cells buatan Jerman, yang selama ini diidam-idamkan Indonesia.
Pada kunjungan kedua, Prabowo bertemu Presiden Industri Pertahanan Turki Ismail Demir Dalam. Pertemuan ini terkait kerja sama alat utama sistem persenjataan (alutsista), di antaranya pesawat tanpa awak (UAV) dan kendaraan tempur. Prabowo juga menemui Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki Bekir Pakdemirli di kantor Kementerian Pertanian dan Kehutanan di Eskisehir Road 9th Km Lodumlu, Kota Ankara.
Orang dekat Prabowo membocorkan agenda kunjungan Prabowo ke Turki memang salah satunya untuk kerja sama kapal selam. Prabowo tertarik dengan teknologi kapal selam Turki, dengan harga terjangkau.
Saya termasuk yang sepakat kalau Indonesia mendekat ke Turki untuk kerjasama pertahanan. Disamping juga kita sudah punya kerjasama dengan negara-negara besar lain.
Pertahanan Indonesia wajib kuat, kita gak boleh kalah dengan negara Asia lain minimal bisa menjadi pemimpin di Asia Tenggara untuk saat ini.
Pertahanan kita saat ini masih sangat lemah untuk negara sebesar kita. Turki bisa menjadi salah satu negara alternatif penting untuk kerjasama saling menguntungkan antara kedua negara.
Semoga menhan kita diberikan kekuatan untuk terus meningkatkan pertahanan Indonesia ke level yang jauh lebih baik.
(Pengamat Internasional)