[PORTAL-ISLAM.ID] PDIP menyinggung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bersikap tenang melihat fasilitas umum dibakar saat demo tolak omnibus law RUU Cipta Kerja. Tidak seperti Risma yang ngamuk-ngamuk.
PDIP Heran Ada Kepala Daerah Tenang Lihat Fasilitas Umum Dirusak
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku heran ada kepala daerah yang tenang-tenang saja ketika melihat fasilitas umum (fasum) dirusak. Hasto merujuk aksi pembakaran dan perusakan fasum saat demonstrasi di berbagai daerah, beberapa waktu lalu.
Hasto menyatakan PDIP sangat prihatin atas perusakan sarana publik ketika unjuk rasa. Salah satu yang sudah diidentifikasi yakni kelompok Anarko. Kelompok itu disebut hadir dengan segala kepentingannya untuk merusak tatanan peradaban serta fasum. Selain itu juga mengedepankan budaya anarkis serta tidak percaya pada pemerintahan yang sah.
“Di Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini begitu marah dengan aksi anarki yang merusak fasilitas publik dalam unjuk rasa. Apa yang dilakukan oleh Bu Risma adalah sikap tegas melawan Anarko. Jadi kami heran, ada kepala daerah yang tenang-tenang melihat fasilitas publik milik rakyat dirusak oleh kelompok Anarko,” tegas Hasto, di Jakarta, Minggu (11/10/2020).
Pernyataan PDIP ini ditanggapi publik di sosial media.
Salah satunya oleh Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, yang juga aktivis perkoataan Jakarta.
"Rakyat heran ada Presiden kabur saat didemo padahal katanya kangen didemo," kata Elisa menanggapi pernyataan PDIP di akun twitternya.
Aktivis Muhamamdiyah Mustofa Nahrawardaya juga turut menanggapi.
"Berarti Kepala Daerah itu TAHU, siapa sebenarnya yg merusak fasum. Untuk apa panik dan marah? Inilah pentingnya pengetahuan dan pendidikan bagi pemimpin. Harus baca buku politik. Buku intelijen. Buku soal sosial. Kalau bacaannya kartun, ya wassalam," ujar Mustofa di akun twitternya.
Rakyat heran ada Presiden kabur saat didemo padahal katanya kangen didemo. https://t.co/xDMA4dfhsV
— Elisa (@elisa_jkt) October 11, 2020
Berarti Kepala Daerah itu TAHU, siapa sebenarnya yg merusak fasum. Untuk apa panik dan marah? Inilah pentingnya pengetahuan dan pendidikan bagi pemimpin. Harus baca buku politik. Buku intelijen. Buku soal sosial. Kalau bacaannya kartun, ya wassalam. https://t.co/1CfNe4PMO6
— REPUBLIK BEBEK (@TofaTofa_id) October 11, 2020