"Ini orang lupa sejarah nampaknya. Dalam setiap runtuhnya rezim, demonstrasi kaum intelektual-lah yg bikin rezim rubuh. 1966, 1998. Buat apa gelar profesor kalau hal dasar dalam perjuangan kaum intelektual aja ga paham. untung masih kepake jadi staf:)," komen @firmanyursak.
Buruh demo itu logis, krn kekuatan utama mrk mmg disitu bkn di argumentasi. Tp kalo ngaku intelektual ikut demo seperti buruh, berarti mrk lemah dlm argumentasi, dan enggan adu dalil dan konsep di MK. Lbh senang atau menikmati budaya grudak gruduk.
— Henry Subiakto (@henrysubiakto) October 12, 2020
Kadang perlu mengungkap fakta pd orang yg ucapannya menunjukkan besar kepala spt Anda. Saya di Washington tak hny belajar he he tp ikut demo anti intervensi AS ke Irak. Ini demo di dpn White House, saya bersama dg teman2 🤣 pic.twitter.com/m5DNbQMGPQ
— Henry Subiakto (@henrysubiakto) October 4, 2020
Ini orang lupa sejarah nampaknya. Dalam setiap runtuhnya rezim, demonstrasi kaum intelektual-lah yg bikin rezim rubuh. 1966, 1998. Buat apa gelar profesor kalau hal dasar dalam perjuangan kaum intelektual aja ga paham. untung masih kepake jadi staf:) https://t.co/NbXDP3nNN8
— Naufal Firman Yursak (@firmanyursak) October 12, 2020