[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper di Pentagon, Washington DC pada 16 Oktober 2020 waktu setempat.
Keduanya membahas keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan.
Prabowo sebelumnya selama 20 tahun telah dicekal masuk ke AS terkait tuduhan pelanggaran HAM, namun setelah menjabat Menteri Pertahanan akhirnya cekal dicabut.
Kunjungan Menhan Prabowo bertemu Menhan AS dipuji oleh Gerindra.
"Prabowo jadikan Indonesia yang Adilihung setara dengan Amerika yang Adikuasa," kata politisi Gerindra, Hazmi Srondol, seperti dikutip dari status facebooknya, Senin (19/10/2020).
"Menteri Pertahanan Negara 'Adikuasa' Amerika Serikat, Mark T Esper & Menteri Pertahanan Negara 'Adiluhung' Indonesia, Prabowo Subianto -- duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi untuk menandatangani kerjasama pertahanan kedua negara," lanjut Hazmi Srondol.
Hazmi memposting berita isi pertemuan antara Menhan RI Prabowo dengan Menhan AS:
Pernyataan Bersama Terkait Pertemuan Menteri Pertahanan Dr. Mark T. Esper dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
OKT. 16, 2020
Hari ini, Menteri Pertahanan Dr. Mark T. Esper bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pentagon untuk membahas keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan.
Esper mengkomunikasikan pentingnya menegakkan hak asasi manusia, supremasi hukum, dan profesionalisasi saat kedua negara memperluas keterlibatan mereka.
Menteri Subianto mengungkapkan pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan, dan menyampaikan apresiasi atas dukungan Amerika Serikat untuk modernisasi pertahanan Indonesia.
Kedua pemimpin berbagi keinginan mereka untuk meningkatkan kegiatan militer-ke-militer bilateral dan bekerja sama dalam keamanan maritim.
Menhan Esper dan Menhan Prabowo menandatangani Memorandum of Intent untuk memajukan upaya Defense Prisoner of War / Missing in Action Accounting Agency untuk memulai kembali pekerjaannya di Indonesia untuk memulihkan sisa-sisa personel AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.
Kedua pemimpin menyatakan simpati kepada mereka yang terkena COVID-19 di Amerika Serikat dan Indonesia.[]