[PORTAL-ISLAM.ID] JAGAT media sosial dihebohkan dengan penayangan film bertajuk ‘My Flag’ garapan Nahdlatul Ulama (NU) Channel.
Film pendek berdurasi 8 menit itu telah tayang sejak 22 Oktober di YouTube NU CHANNEL.
Film ini bercerita tentang Merah Putih versus Radikalisme yang diperankan oleh Gus Muwaffiq dan para santri NUTALENT.
Sejatinya tak ada masalah tentang narasi film ini seandainya tidak diciderai dengan adegan pada menit-3. Ya, pada menit itu, digambarkan sekelompok pemuda/pemudi Islam memegang bendera Merah Putih beradu fisik dengan kaum muda bercelana cingkrang dan berniqab atau bercadar.
Mereka berkelahi, dan mirisnya ada momen dimana muslimah sesama muslimah berkelahi. Lalu muslimah kelompok pemegang bendera Merah Putih mencopot paksa cadar yang digunakan lawannya.
Hal inilah yang memicu memarahan mayoritas umat Islam. Pasalnya, adegan ini seakan menjustifikasi bahwa cadar identik dengan radikalisme.
Berbagai kritikan tajam memenuhi kolom komentar di konten film yang sudah tonton ratusan ribu viewers itu.
“Fitnah buat santri, mana ada santri benci syahadatain. Mana ada santri berkelahi dengan sesama, tanpa ada rasa kasih sayang. Cinta tanah air nggak kayak gini, bikin karya nyata bukan karya nggak mutu,” kritik Renny Wahyuni.
“Masa sesama Islam dibikin berantem, adu domba banget,” tulis Edvan M Kautsar.
“Ini video pemecah belah umat Islam bro,” komen Alvi TV.
“Berikan Hidayahmu ya Allah, kenapa ada film mengadu domba sesama muslim. Benar-benar terjadi fitnah dimana-mana di akhir zaman,” komen Dyah Permatha.
“Harus banget ya menarasikan cadar sebagai antagonis?,” kritik Kesatria Kelam.
“Gak boleh ini, filmnya kok ada perkelahian antara orang celana cingkrang dan pasukan sarung, saya bukan dari golongan orang celana cingkrang, saya adalah santri pasukan sarung, tapi jangan ada adegan perkelahian orang celana cingkrang dan pasukan sarung, ini bisa menjadi adu domba di masyarakat, maaff,” sebut Muhammad Nur Fajar Ilham.
“Citra dan kiprah NU ternodai adanya video Ini, para ulama’ NU yang lurus tentu akan sedih melihat cipta karya yg memalukan ini, semoga Allah memberikan petunjuknya kepada kita semua,” komen Daud Akhyari.
Sumber : Pojoksatu