[PORTAL-ISLAM.ID] Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setuju pilkada serentak 2020 tetap dilanjutkan. Meski begitu, pemerintah dan penyelenggara pemilu, diminta harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan rakyat.
Salah satunya PSI meminta KPU untuk menghimbau rakyat membawa paku (alat coblos) sendiri, karena alat coblos yang berpindah tangan bisa menjadi sarana penularan virus.
"Termasuk di dalamnya, rakyat diminta membawa paku atau alat sejenis dari rumah masing-masing untuk menghindari terjadinya penyebaran wabah karena alat berpindah tangan," kata Koordinator Juru Bicara PSI, Kokok Dirgantoro, dalam keterangannya, Selasa, 22 September 2020, seperti dilansir Viva.co.id.
Usulan PSI ini dinilai nanggung banget, karena kalau soal alat yang berpindah tangan bukan saja alat coblos (paku), tapi termasuk kertas suara juga berpindah tangan dari petugas KPPS ke rakyat yang mencoblos.
"Usulnya nanggung banget. Sekalian bawa kertas suara sendiri, bawa tinta sendiri, bawa bangku sendiri. Kan bukan cuma paku yang dipegang banyak orang, kertas suara juga. Mulai dari pelipatan dan seterusnya," ujar Bang Rojak di akun facebooknya.
"Untung daerah gue nggak ada Pilkada. Kalau ada, gue mending golput. Ikut nyoblos peraturannya bejibun, sanksinya sampai ke penjara pula," tambah Bang Rojak.