[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Agama Fachrul Razi membeberkan cara masuknya kelompok maupun paham-paham radikalisme ke masjid-masjid yang ada di lingkungan pemerintahan, BUMN, dan di tengah masyarakat.
Salah satunya dengan menempatkan orang yang memiliki paham radikal dengan kemampuan keagamaan dan penampilan yang tampak mumpuni.
"Caranya masuk mereka gampang; pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan Bahasa Arabnya bagus, hafiz (hafal Alquran), mereka mulai masuk," kata Fachrul dalam webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', di kanal Youtube Kemenpan RB, Rabu (2/9/2020), seperti dilansir CNNIndonesia.
Pernyataan Menag ini ditanggapi Prof. DR. KH. Ahmad Zahro, MA.
Beliau adalah Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Jawa Timur, Pakar Fiqh Kontemporer, Rektor UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum) Jombang Jawa Timur 2010-2022, Pembina Pesantren Tahfidzul Qur'an, Cemerlang an-Najach, Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang Jawa Timur.
"Pak Menteri, kalau Anda tidak meralat pendapat itu, Anda akan berhadapan dengan para hufadz (penghafal Al-Quran). Dan kalau hufadz menghadapi tidak dengan frontal, demo, atau kekerasan. Tapi cukup hati mereka tidak terima, itu doa amat dahsyat. Dan itu jumlahnya ratusan ribu. Jangan main-main dengan para hufadz," ujar Prof. DR. KH. Ahmad Zahro, MA melalui chanel Youtube AZAHRO OFFICIAL, Sabtu (5/9/2020).
Selengkapnya video: