[PORTAL-ISLAM.ID] Dalam rapat terbatas (Ratas), Kepala Negara memberikan pesan kepada 34 gubernur agar bisa memainkan gas dan rem dalam mengendalikan virus asal Wuhan, China itu, sebelum vaksin siap diedarkan di masyarakat.
"Sebelum vaksinasi ini bisa dilakukan secara masif, besar-besaran dan secara efektif. Saya minta lagi kepada para gubernur untuk memainkan gas dan rem ini dengan seimbang dengan takaran takaran sesuai dengan data-data yang dimiliki," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (1/9/2020).
***
Ahli clinical epidemiologist dr. Tifauzia Tyassuma menanggapi pernyataan Presiden Jokowi:
“Selain kasih perintah yang aneh, absurd, dan ngga jelas.
Ada lagi ngga sih yang bisa dilakukan beliau ini menghadapi bencana Corona ini?
Gas dan rem apa maksudnya.
Kayak Corona ini gampang aja bisa diatur kapan naik kapan turun.
Paling juga selesai rapat para Gubernur pada celingukan, "paan sih maksud die main gas main rem..emang bom bom car"
Gedeg.
Ada yang bisa kasih buku-buku bermutu buat Bapak ini ngga sih. Jadi ada peningkatan wawasan.
Biar bacanya ga cuma Doraemon. Sinchan.
Buzzerrrr....ciniiii...manna cualanyaaa,” kata dr. Tifa di akun facebooknya, Minggu (6/9/2020).
