[PORTAL-ISLAM.ID] Bisa dipastikan jika ketegangan di Laut Mediterania tidak segera diredam perang besar akan berkobar.
Pasalnya seorang pakar militer Turki, Mesut Hakki Casin mengobarkan semangat kepada tentaranya jika negaranya siap berperang lawan Yunani.
Casin yang merupakan penasihat keamanan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan kesiapan militer negaranya untuk berperang saat diundang di salah satu stasiun televisi.
Dikutip dari laman Greek City Times, Rabu (9/9/2020), Casin menegaskan Turki berani menembak jet-jet tempur Yunani serta membunuhi para pilot-pilotnya.
Casin menyampaikan pernyataan keras ini usai Yunani meminta dukungan kepada negara-negara Uni Eropa (UE), khususnya Prancis untuk melawan Turki.
Casin menganggap bahwa Yunani memanfaatkan tenaga Prancis untuk menghancurkan pasukan Turki.
Bahkan kapal induk milik Prancis, Charles de Gaulle sudah dikirim ke wilayah Mediterania Timur untuk menyerbu Turki.
"Yunani mengirimkan kapal induk Prancis ke Turki. Mereka (Yunani) bahkan tidak memiliki kapal induk. Yunani menyerang menggunakan 'kuda' orang lain dan 'kuda' itu akan ditembak mati, itu yang pertama. Kedua, seperti yang presiden Erdogan katakan, Turki tidak akan tinggal diam," ujar Casin.
Pengiriman kapal induk Prancis itu membuat Turki melakukan latihan militer gabungan di titik-titk konflik yang akan terjadi.
Latihan yang dijuluki 'Operasi Badai Mediterania' itu diduga merupakan gagasan dari Casin.
Pasalnya, salah satu fokus dalam latihan perang tersebut adalah aplikasi tembakan langsung kepada setiap kapal atau jet tempur milik musuh.
Aksi provokasi Casin berlanjut, dirinya mengklaim bahwa tidak ada yang berani menyerang Turki terlebih dahulu yang diketahui memiliki militer terbesar kedelepan di dunia.
"Ada tentara Turki yang sangat besar yang merupakan terbesar ke-8 di dunia, yang ketiga di NATO. Siapa yang berani menggertak kita di Laut Aegea dan Mediterania? Apakah Yunani benar-benar ingin mencicipi serangan kami? Orang Yunani masih tidak memahami ini," lanjut Casın.
Tak hanya itu, Casin menegaskan bahwa Turki akan mengambil tindakan tegas dengan menembak jet tempur Yunani bilamana negara tersebut menyerang.
"Pilot kami akan segera menembak jatuh lima atau enam jet mereka dan kami akan berperang. Turki bukanlah negara untuk diuji. Bayonet tentara Turki sudah terpasang dan siap. Meskipun peluru kami habis, kami menghabisi musuh dengan bayonet kami di perang masa lalu," kata Casın.
Bahkan, Casin mengatakan bahwa dirinya sendiri yang akan membunuh para pilot-pilot dari militer Yunani jika negara tersebut berani melancarkan serangannya.
"Dengar, saya adalah guru Angkatan Bersenjata Turki. Jika bahkan ada satu pilot Yunani yang bisa menembak kita, saya akan menembak pilot itu sendiri di tengah dahinya," pungkas Casin.
Ketegangan antara Yunani-Turki di Laut Mediterania semakin memanas.
Negeri Para Dewa pun menegaskan bahwa militernya akan membeli persenjataan baru agar bisa melawan kekuatan Turki.
Pekan lalu, Pemerintah Yunani melelang surat utang negara (SUN) seharga 2,5 miliar euro atau setara dengan Rp43 triluin.
Dana tersebut kemudian akan digunakan untuk memperkuat anggaran militer yang semakin merugi serta bantuan sosial bagi usaha-usaha kecil yang terdampak pandemi virus corona.*
Sumber: Greek City Times/PR