NEPOTISME PAK MPUD
Dinasti politik adalah nepotisme dalam tingkatan terendah. Ketika dinasti politik terjadi, nepotisme itu otomatis telah terjadi pada prosesnya. Tapi belum menyentuh pada urusan negara. Karena prosesnya mengikutkan suara rakyat untuk memilihnya. Opsinya tetap pada rakyat, mau memilih dia atau meninggalkannya dan memilih yang lain.
Namun saat dinasti politik itu berhasil menempatkan sosok yang terpilih duduk dalam mengelola anggaran negara, maka disitu ada potensi kerugian negara yang akan dibuatnya. Disinilah bahayanya dinasti politik ketika berhasil mendudukkan sosok pilihan tersebut bekerja dengan anggaran negara.
Mpud..
Malang melintang dengan jabatan berjenjang, gak membuatmu terlihat bijak dalam menjelaskan permasalahan. Menkopolhukam saat ini, pernah di BPIP sebagai orang tua yang digaji manja. Pernah juga di ketua MK dengan baju kebesarannya.
Tapi membedakan Nepotisme dan Dinasti Politik saja, tidak mampu bibirmu jujur bicara.
Pak Mpud,
Dari hati yang terdalam, saya yakin dirimu paham apa itu Dinasti Politik dan apa itu Nepotisme.
Dirimu adalah saksi sejarah, bagaimana bangsa ini berhasil menggulingkan kerajaan 32 tahun penguasa yang mengusung praktek KKN. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Untuk mengartikan apa itu KKN, maka mulailah mencari arti di huruf terakhirnya dulu, karena disitulah sumber sebuah Kolusi dan Korupsi akan bermain. Sebuah Nepotisme akan melahirkan Kolusi yang berujung pada Korupsi.
Kenapa kita menolak Nepotisme, Pak?
Nepotisme adalah proses pemilihan yang membunuh kesempatan pada orang-orang yang lebih berkompeten. Mendudukkan keluarga, sanak saudara pada jabatan yang seharusnya ada hak seluruh rakyat Indonesia. Dari nepotisme akan ada kerugian negara apabila berhubungan dengan jabatan di pemerintahan.
Pak Mpud,
Coba lihatlah bagaimana jabatan di BUMN saat ini diobral pada kerabat. Itulah Nepotisme order baru yang dimainkan rezim ini. Lihatlah jabatan diseputaran istana, itulah Nepotisme yang bangga diperlihatkan dengan gunakan anggaran negara.
Buka laporan keuangan BUMN 'dek. Selama mereka menjabat, sudah berapa BUMN yang kolaps? Buka anggaran istana 'dek. Saat para staf bergelimang gaji besar, apa sumbangsih mereka ketika keributan selalu ada saat mereka mulai bicara?
Itulah kerugian sebuah Nepotisme. Saat jabatan diberikan bukan pada orang yang tepat, namun berdasarkan hubungan kerabat.
Nepotisme politik memang tidak ada aturannya, ketika itu tidak merugikan negara dalam tindakan awalnya. Namun jujurlah bicara, bahwa nepotisme adalah awal dari ketidakadilan.
Sudah ada aturan yang membatasi kegiatan nepotisme ketika itu merugikan negara. Mengantisipasi hal itu terjadi, setiap usaha yang menggunakan nepotisme untuk mendudukkan seseorang dalam jabatan yang akan mengelola atau menggunakan anggaran negara, sudah sepatutnya kita jujur bicara bahwa itu tidak baik.
Sebagai pejabat terlalu naif jika dirimu malah mengingkarinya dengan mencari celah dalam aturannya. Yang artinya, dirimu telah memainkan nepotisme itu sendiri saat menyembunyikan informasi yang sebenarnya.
(By Iwan Balaoe)