Menlu Turkey Mevlüt Çavuşoğlu di CNN Türk mengatakan:
"Pulau Meis yang saat ini dikuasai Yunani adalah milik Turkey. Ketika Partai CHP memimpin Turkey, Italy merebut pulau tersebut dari kami.
Beberapa tahun setelahnya, Italy ingin mengembalikan pulau tersebut tapi rezim penguasa Turkey ketika itu menolak dengan alasan tidak ingin cari keributan baru. Kemudian pulau tsb diserahkan kepada Yunani."
Sayangnya, Cavusoglu tidak merinci CHP itu siapa, karena sepengetahuan gw yang menolak kembalinya pulau Meis ke pangkuan Turkey adalah Ismet Inonu, saudara kembar idiologis Attaturk. Ini bukti bahwa sejarah pengkhianatan sekuler di Turkey begitu panjang dan serius.
Makanya sangat keliru ketika Attaturk dengan sekularismenya disebut sebagai pahlawan, justru Attaturk dan para kadernya seperti Ismet yang menjual Turkey kepada musuh. Kasus pulau Meis ini salah satu contoh. Cuma banyak pemuja sekularisme di Turkey gak paham sejarah mereka sendiri.
Kalau kita gali siapa Ismet, kejahatannya melebihi Attaturk. Kebenciannya tidak hanya kepada Islam tapi juga kepada Turkey itu sendiri. Selain dia paling benci mendengar adzan dalam bahasa Arab dia juga yang membubarkan perusahaan kapal terbang pertama di Turkey.
Makanya gw sering bilang bahwa sekularisme sudah tidak punya masa depan di Turkey. Sejarah kelam pemimpinnya semakin sulit dimaafkan oleh rakyat Turkey seiring semakin pahamnya akan sejarah bangsa mereka. Tentu mereka tidak ingin hal itu terulang.
Langkah cerdas Erdogan ketika tampil ke panggung politik Turkey dg issue Kenegaraan bukan Agama. Erdogan lebih fokus pada perbaikan negara yang dirusak oleh sekularisme. Bukti rakyat Turkey muak dg sekularisme ketika gagasan Erdogan dan AKP mendapat dukungan luas di Turkey.
Erdogan dicibir kawan lamanya, Saadet Parti dg mengatakan Erdogan pengecut dan menyerah di hadapan sekularisme Attaturk. Tapi Erdogan menjawab, musuh utama kami adalah kemiskinan dan pengangguran. Politik kami di bumi tidak akan bertemu dg angan-angan kalian di langit.
Akhirnya rakyat Turkey lebih mempercayakan masa depan mereka kepada AKP walau tanpa embel-embel agama dibanding kepada Saadet yg merasa sebagai payung suara Islam. AKP sampai ke puncak dan Saadet terpuruk bahkan berkoalisi dg CHP yang dulu mereka anggap partai setan demi menggulingkan Erdogan.
Pilihan tepat bagi rakyat Turkey. Bagi kelompok Islamis, rezim Erdogan sangat akrab dg Islam bahkan sampai mengembalikan Hagia Sophia. Bagi sekularis dan nasionalis, rezim Erdogan berhasil membawa Turkey menjadi negara paling dihormati di Kawasan bahkan dunia.
Erdogan bisa dibilang sukses menjadikan Turkey sebagai panggung bersama bagi semua rakyat Turkey. Islamis, nasionalis, Turkey, Kurdi bahkan Arab. Semua kebaikan ditampung untuk kemajuan Turkey. Modal ini yang akan dibawa Erdogan dan AKP pada pemilu mendatang.
Jum'at, 18-09-2020
By @hasmi_bakhtiar (Hub. Internasional Univ. Lille)
[THREAD]
Menlu Turkey di CNN Türk:— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) September 17, 2020
Pulau Meis yang saat ini dikuasai Yunani adalah milik Turkey. Ketika CHP memimpin Turkey, Italy merebut pulau tersebut dari kami. pic.twitter.com/SzhFgJ7gWb