[PORTAL-ISLAM.ID] Pemimpin Hezb-e-Islami, Gulbuddin Hekmatyar mulai menanggapi upaya perdamaian yang saat ini tengah dibuat oleh Taliban dan pemerintah Afganistan.
Veteran mujahidin top Afganistan tersebut mengaku pihaknya telah bersedia untuk membentuk aliansi dengan Taliban.
Aliansi tersebut dibangun karena kedua kelompok itu memiliki ideologi, nilai, dan kepercayaan yang sama. Sementara pemerintah Afganistan dalam kondisi yang lemah dan terpecah ketika menghadapi dialog perdamaian.
"Hezb-e-Islami siap untuk pembicaraan langsung dengan Taliban, serta untuk kemitraan dan kerja sama," ujar Hekmatyar kepada para pendukungnya di Kabul pada Sabtu (19/8/2020), mengutip Anadolu Agency.
"Kami percaya jika kedua kelompok ini bergandengan tangan, krisis di Afganistan akan segera berakhir dan tidak ada kekuatan yang dapat melawannya," lanjut dia.
Meski begitu, sejauh ini pihak Taliban belum memberikan tanggapan atas tawaran tersebut.
"Ketika putaran pertama pembicaraan antara Kabul dan Taliban selesai, kami siap untuk membahas Hezb-e-Islami dan Taliban. Keputusan sekarang ada di tangan Taliban," kata Hekmatyar.
Bekas Perdana Menteri Afganistan itu mengatakan keputusan perdamaian intra-Afgan adalah hasil kesadaran AS bahwa kehadirannya di Afganistan tidak membuahkan apa pun selain kerugian finansial dan korban jiwa.
"Mereka (AS) menginginkan kesepakatan dengan Taliban, segera dilaksanakan dan tanpa penundaan, pemerintah Kabul juga telah diberitahu bahwa kesepakatan itu akan dilaksanakan (bahkan jika mereka menentangnya)," katanya.
Hezb-e-Islami diketahui merupakan sebuah kelompok pemberontak terbesar kedua di Afganistan.
Pada tanggal 19 Februari 2003, Amerika Serikat memasukan partai Gulbuddin Hekmatyar, Hezb-e-Islami kedalam daftar hitam sebagai grup teroris.[]