Edisi kangen sudah 1 tahun tidak ketemu...
Dulu sebelum kasus LHI saya termasuk yang tidak begitu menyukai beliau Anis Matta, kemakan issue bahwa beliau ini hedonis, gayanya parlente dan sejenisnya. Kalau benar ada Faksi Keadilan dan Kesejahteraan, dan Anis Matta di Faksi Kesejahteraan, saya ikut Faksi Keadilan.
Wajar juga kalau di KAMMI dulu saya bersebrangan dengan Rahman Toha B en the gank, soalnya Faksi Kesejahteraan doi he he, sekarang justru saya di group Alumni yang sama.
Tapi paska Anis Matta memimpin PKS, dan melawan badai, saya baru sadar, gaya hidup itu urusan pribadi yang lebih penting adalah kemanfaatan, berfaedah dalam berjuang. Tampang zuhud sederhana kalau cuma bisa nangis disaat krisis ya apa gunanya.
Dan terbukti, beliau yang dianggap hedonis dan parlente ini yang ditunjuk untuk memimpin. Sempet mikir juga, 'Lah katanya beliau gini gini gini, kok ditunjuk jadi Presiden Partai'. Saat krisis rupanya beliau malah jadi tulang punggung.
Beliau benar-benar mencurahkan semua energi untuk menyelamatkan partai dakwah yang tercoreng dengan kasus korupsi. Dan akhirnya bisa rebound, kader bersemangat berjuang.
Jatuh cinta saya dengan cara beliau memimpin. Disaat beliau tersingkir yang kemudian memaksa beliau untuk membuat partai baru untuk melanjutkan ide-ide dan gagasannya, sayapun ikut dengannya.
Kenapa saya ikut beliau, karena beliau punya arah, dimana beliau bisa menjelaskan detail arahnya tersebut dalam konteks latar belakang, filosofi, dasar-dasar ilmu, tinjauan sejarah, dasar nash-nash dalam agama serta tafsirnya, perangkatnya, bahkan sampai strategi teknisnya, lengkap, terukur, sistematis, rasional.
Dan yang lebih membuat saya terkagum adalah, pikiran dan idenya yang selalu melompat jauh didepan, melawati batas-batas pikiran kami.
Disaat kita down dan krisis terkena kasus korupsi, Anis Matta mengajak kita membuat peta jalan Ke Istana.
Disaat kita semua sedang bergoyak tersingkir, Anis Matta mengajak kita semua membawa Indonesia menuju 5 Besar dunia.
Anis Matta tidak ingin kita fokus pada hal-hal kecil, selalu mengajak kita fokus pada hal-hal besar.
Semarang, 12-09-2020
(By Arka Atmaja)