[PORTAL-ISLAM.ID] Beredar video Edo Kondologit yang meluapkan amarahnya di depan umum.
Ia marah setelah mengetahui adik iparnya tewas di dalam tahanan polisi.
Adik iparnya meninggal dengan luka penganiayaan dan luka tembak di dalam tahanan Polresta Sorong 6 jam setelah diserahkan oleh keluarga.
Dalam video tersebut aktris yang sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif lewat PDIP itu mengaku sakit hati dengan ketidakadilan di Indonesia.
Lewat video berdurasi berdurasi 2 menit 20 detik yang dibagikan akun Twitter @VeronicaKoman, Edo yang mengenakan setelan kemeja hitam dan celana hitam tampak meluapkan emosinya di depan umum.
Dengan penuh emosi, ia menyampaikan agar menyudahi semua permainan sandiwara yang ada.
Penyanyi yang kerap menyuarakan kedamaian itu juga menyampaikan rasa sakit hati karena perilaku tidak adil yang ada di Indonesia.
“Saya sudah sakit hati sekali dengan perlakuan ketidakadilan di negeri ini!” ujar Edo sambil mengacungkan tangannya.
Ia berteriak kepada seseorang di depannya sambil mengacung-acungkan jari telunjuk. Penuh emosi, Edo mengaku akan menuntut keadilan kepada seluruh jajaran Polda hingga Polsek di wilayahnya.
Selanjutnya Edo berteriak bahwa Riko, adik iparnya merupakan korban dari sistem. Sambil menghadap kepada warga yang ada di belakangnya, ia mengatakan banyak tindak kejahatan di kawasan Doom seperti peredaran minuman keras dan narkoba yang tak ada penindakan tegas dari aparat terkait.
Pria kelahiran 5 Agustus 1967 ini mengaku sudah mengantongi bukti bahwa polisi mengetahui dan membiarkan peredaran narkoba dan minuman keras disekitar tempat itu.
"Saya akan buat laporan ke Propam agar kasus ini dituntut sampai tuntas," ujar Edo sambil mengacungkan tangannya.
Dengan emosi yang sudah mulai mereda, ia kemudian menyampaikan bahwa pihaknya menyerahkan Riko kepada pihak kepolisian dengan baik. Namun, kurang dari 24 jam adiknya dikembalikan dalam kondisi tak bernyawa.
Pihak Kepolisian mengatakan Riko (adik ipar Edo Kondologit) meninggal dianiaya oleh tahanan lain.
"Permasalahan utama di Papua itu adalah MIRAS. Selama rakyat terus dapat mengakses miras, selama itu pula kekacauan sosial dan kriminalitas akan terus terjadi. Beberapa oknum terlibat dalam distribusi dan perdagangan miras. BASMI MIRAS PERUSAK BANGSA," komen netizen @immank_chia.
[Video]
Edo Kondologit:— Veronica Koman (@VeronicaKoman) August 30, 2020
“Saya sudah sakit hati sekali dengan perlakuan ketidakadilan di negeri ini!”
Adik iparnya meninggal dengan luka penganiayaan dan luka tembak di dalam tahanan Polresta Sorong 6 jam setelah diserahkan oleh keluarga. pic.twitter.com/sPGIP8oEhk
Kepolisian bilang ade Riko meninggal dianiaya oleh tahanan lain. Omong kosong, kok ada luka tembak. Makanya kaka Edo bilang “hentikan sandiwara ini!”— Veronica Koman (@VeronicaKoman) August 30, 2020
Di media juga polisi bilang berhasil menangkap, omong kosong juga. Keluarga yang menyerahkan ke polisi. pic.twitter.com/btZOGVmCdF
Ini Edo Kondologit, orang Papua, yg bicara. kader PDIP yg NKRI harga mati banget.
— 丂ㄒ乇ᐯ乇几 ㄚ卂山卂几 (@albertsamuel28) August 30, 2020
Bukan polisi yg tangkap, keluarga sendiri yg antar baik-baik ke kantor polisi utk di proses secara hukum krn keluarganya percaya sama polisi, ehhh malah dibunuh.
Memang negara penjajah B2. https://t.co/qus5WoJ36T
Permasalahan utama di Papua itu adalah MIRAS. Selama rakyat terus dapat mengakses miras, selama itu pula kekacauan sosial dan kriminalitas akan terus terjadi.— Firman Syah (@immank_chia) August 30, 2020
Berapa oknum terlibat dalam distribusi dan perdagangan miras.
BASMI MIRAS PERUSAK BANGSA.
