[PORTAL-ISLAM.ID] GAZA - Abdulrahman Al-Shanti mungkin masih berusia 11 tahun, tetapi lagu rap yang ia nyanyikan yang isinya tentang penderitaan warga Palestina kini viral ke seluruh dunia.
Lagu itu ia nyanyikan di depan teman-teman sekolahnya dan videonya bahkan telah dishare dan dilike oleh sejumlah artis ternama, salah satunya dibagikan oleh rapper Inggris terkenal, Lowkey. Pesannya yang singkat kini didengar dimana-mana.
#WATCH#Gaza boy rapper Abdulrahman Al-Shanti may only be 11 years old but his rhymes on war and hardship in the Palestinian enclave have reached thousands of people.#Palestine🇵🇸 #Peace— Middle East Monitor (@MiddleEastMnt) August 18, 2020
READ: https://t.co/fmreSGXdEs pic.twitter.com/tjTrzdBXlt
Meskipun bahasa Arab adalah bahasa pertamanya, Abdulrahman Al-Shanti melakukan rap dalam bahasa Inggris yang fasih - sebuah keterampilan yang katanya diasah dengan mendengarkan rapper Amerika termasuk Eminem, Tupac dan DJ Khaled.
“Saya ingin menjadi seperti Eminem - bukan meniru gayanya, saya punya gaya sendiri. Tapi dia adalah rapper favorit saya,” katanya kepada Reuters saat dia menulis lirik dan menyusun musik rap melalui aplikasi di ponselnya.
“Saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa hidup kami sulit. Kami mendapat jalan rusak dan bom di halaman," demikian lirik lagunya yang bertitel "Gaza Messenger", mengacu pada tiga perang yang dilancarkan Israel.
Dalam salah satu lagunya, "Damai", Al-Shanti membangkitkan momen dari perang Israel di Gaza pada 2008-2009, dijuluki "Operasi Cast Lead".
“Saya lahir di Kota Gaza, dan hal pertama yang saya dengar adalah suara tembakan. Dalam napas pertama saya, saya mencicipi bubuk mesiu,” kata liriknya.
Al-Shanti berharap untuk mengabarkan kepada dunia kondisi Gaza oleh blokade Israel yang melumpuhkan yang diberlakukan di wilayah itu sejak 2007.
Gaza Messenger
Pertama-tama ini adalah negara kami
Izinkan saya sampaikan bagaimana keadaannya
Kami inginkan kedamaian dan cinta
Orang-orang berdoa dan terus mengajarkan
Mari saksikan apa yang akan terjadi di masa mendatang
Hidupku dalam bahaya
Tepat di belakang lubang peluru
Aku lakukan ini untuk keluargaku
Aku lakukan ini untuk orang-orang yang tersayang
Beberapa tumbuh besar tanpa keluarga
Banyak cerita yang tidak terungkap
Hidupku bagaikan sebuah buku
Sejumlah halaman tidak akan tertutup
Itu adalah ia yang menentang dunia
Dan hanya Tuhan yang tahu
Kita harus membuat mereka tahu
Bahwa mereka tidak mati sia-sia
Walaupun mereka kehilangan keluarganya
Aku masih bisa merasakan penderitaannya
Beberapa hal tidak akan berubah
Beberapa hal akan tetap sama
Tetapi ketika ini telah diatur dan berakhir
Palestina akan tetap bertahan
Sumber: Middle East Monitor
[Video - Subtitle Indonesia]