Prabowo dan Pendukung Kaleng-kaleng
By Azwar Siregar
Rasanya sangat senang, bangga, haru, dan bersemangat mengenal Komunitas ini. Kalengers. Nama yang muncul akibat ulah dan kesilapan teman saya, Bro Zheng. Dia memyebut para mantan Relawan 02 di Pilpres 2019 yang lalu. Ok, saya tambahi, Relawan Militan 02 yang kecewa dan menarik dukungan kepada Pak Timbul, eh...maksud saya Pak Prabowo yang memilih bergabung dengan Rezim Pak Jokowi dengan panggilan "Relawan dan Pendukung Kaleng-kaleng".
Berulangkali saya sampaikan, secara pribadi saya memahami langkah-langkah yang diambil Pak Prabowo. Secara hitung-hitungan dan Peta Perpolitikan khususnya untuk 2024 yang akan datang, menurut saya Pak Prabowo sudah mengambil langkah terbaik untuk "menyelamatkan" Indonesia. Bagi-bagi teman-teman yang sering berinteraksi dan berdiskusi dengan saya, saya sudah sampaikan alasan saya kenapa kemudian dan sekarang mendukung langkah Pak Prabowo.
Tapi kali ini saya mau fokus ke "Kalengers" dulu. Khususnya untuk acara Bazaar dan Pasar Murah yang kemarin saya kunjungi.
Sejak awal saya sampaikan, mayoritas para Relawan Pendukung Pasangan Capres 02 di Pilpres 2019 adalah orang-orang Cerdas. Mandiri. Ulet. Mapan dan minimal secara ekonomi bukan beban Pemerintah. Mereka adalah masyarakat di level "middle-high". Bukan pemburu nasi bungkus. Apalagi bisa sampai tertipu dengan nasi rendang yang ternyata lengkuas.
Kemarin mereka sudah membuktikannya. Mereka mampu mengubah unsur negatif (rasa kecewa, saling mapping, pertengkaran dan keributan di media sosial) menjadi aura positif (membentuk komunitas yang solid dan membuat acara bazaar dan pasar murah). Salut. Dan saya pinjam dua jempol tangan Pak Prabowo untuk pendukungnya yang sekarang (masih) kecewa.
Banyak diantara kawan-kawan yang mungkin bingung dengan sikap saya. Secara politik saya tetap mendukung Pak Prabowo, tapi di keseharian lebih dekat dengan kawan-kawan yang sudah menarik dukungan kepada Pak Prabowo.
Alasan saya sangat sederhana. Saya jauh lebih mengenal orang-orang ini dibandingkan mereka yang sekarang tiba-tiba menjadi "die hard-nya" Pak Prabowo. Saya sudah mengenal, berinteraksi dan bahkan berjuang bersama dengan puluhan orang di antara mereka sejak masa kampanye Pilpres 2019. Saling tukar informasi, saling kirim kaos, spanduk, pin dan alat peraga Kampanye untuk kebutuhan Capres Kosong Dua.
Sebaliknya, saya juga mengenal beberapa orang yang sekarang tiba-tiba jadi "die hard-nya" Pak Prabowo di masa Kampanye Pilpres 2019 cuma pemain agitasi, tidak pernah turun langsung ke Lapangan.
Tentu saja kedepan, saya berharap kita semua kembali bersatu. Kalau dengan Belanda saja yang sudah menjajah Indonesia selama 350 tahun kita bisa berdamai, kenapa tidak dengan saudara sendiri?
Mari berlomba-lomba membuat hal-hal yang positif demi bangsa dan negara kita. Mari berkarya (bukan maksudnya mau mengajak masuk ke Partai-nya Pak Tommy ya), bantu masyarakat kita. Kalaupun tidak suka dengan Pemerintah, minimal demi Bangsa dan Negara.[fb]
Rasanya sangat senang, bangga, haru, dan bersemangat mengenal Komunitas ini. Kalengers. Nama yang muncul akibat ulah dan...
Dikirim oleh Azwar Siregar pada Sabtu, 15 Agustus 2020