[PORTAL-ISLAM.ID] Film dokumenter 'Jejak Khilafah di Nusantara' menjadi trending saat pemutaran perdana secara LIVE di chanel Youtube tepat pada Tahub Baru Islam 1 Muharram 1442 H, Kamis (20/8/2020).
Sayangnya, film ini diblokir oleh pemerintah. Chanel Youtubenya yang menyiarkan tidak bisa diakses dengan keterangan "Video tidak tersedia. Konten ini tidak tersedia di domain negara ini karena KELUHAN HUKUM DARI PEMERINTAH".
Nicko Pandawa scriptwriter film ini menegaskan bahwa film 'Jejak Khilafah di Nusantara' ini akurat.
"Sudah melalui tahapan-tahapan riset verifikasi yang akademis sehingga bisa dipertanggungjawabkan," tandas Nicko Pandawa dalam acara pemutaran perdana film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara Kamis (20/8/2020), secara daring.
Menurutnya, tahapan proses akurasi yang dilakukan tim pembuat film melalui dua tahapan, yaitu proses heuristik dan proses verifikasi. "Dalam ilmu sejarah dilakukan proses heuristik yaitu mencari sumber baik sumber primer maupun sekunder," bebernya.
Ia menambahkan temanya berdasarkan jejak Khilafah di Nusantara. Ruangnya meliputi Asia Tenggara (Nusantara) ini proses awal heuristik. Proses verifikasi dari data-data yang dikumpulkan melakukan kritik baik internal atau eksternal, dari barang yang dikumpulkan selama penelitian, kemudian verifikasi, meneliti atau menerjemahkan sumber-sumber yang didapatkan untuk menjadi narasi.
Nicko juga menjelaskan, uniknya dari proses penerjemahan ini dilakukan berbeda dari yang biasa dilakukan peneliti.
"Histiorografi yang dilakukan berbeda yang biasanya lazim dilakukan para akademisi. Target masyarakat umum dari berbagi latar belakang, sehingga hasil penelitian diterjemahkan menjadi audio visual," pungkasnya.