Irrasionalnya Para Pembenci Erdogan
Pembenci Erdogan dan Turki biasanya sangat senang sampai melayang bisa memposting (meskipun hanya) Foto lama Erdogan saat melakukan kunjungan sebatas bilateral ke Israel sebagai kepala pemerintahan pada tahun 2005 silam. (foto 1)
Tapi mereka bungkam saat ditanya 'Berikanlah bukti jika Turki menjadi sekutu dan membela Israel dalam menindas Palestina', mereka diam.
Mereka juga tidak pernah tau bahwa tahun 2005 itu, saat berkunjung ke Israel, Erdogan juga berkunjung ke Masjid Al Aqsha. Disaat lawatan kenegaraan ke Israel, sebagai kepala pemerintahan dia tidak lupa dengan Al Aqsha Palestina. Erdogan tidak melupakan Masjidil Aqsha sebagai tanda apa yang dicita-citakannya, yaitu.....membebaskan Al Aqsha. Bahkan mungkin tujuan utamanya ke Israel itu sebenarnya adalah lawatan ke Al Aqsha!!! (foto 2)
Para Pembenci Erdogan itu juga lupa atau pura-pura lupa. Setelah hubungan Turki-Israel berangsur-angsur memburuk. Erdogan sebagai kepala negara Turki menerima pemimpin Pejuang Gaza Palestina HAMAS Ismail Haniyyah yang menjadi musuh Nomor 1 Israel pada Desember 2019 (Foto 3). Selain itu Turki juga menerima Aktivis Palestina Syaikh Raed Salah yang berkali-kali dipenjara oleh Israel (foto 4).
Maka tidak heran mengapa hari ini Rakyat Palestina menginjak-injak foto Emir negara Uni Emirat Arab yang resmi menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel tahun 2020 ini karena mereka tau dan paham hubungan Diplomatik UEA dan Israel kedepan akan semakin merugikan posisi perjuangan rakyat dan tanah Palestina. (foto 5)
Kita tau bahwasannya negara-negara Dinasty Arab saat ini tidak menyukai gerakan perjuangan HAMAS Palestina, yang merupakan perjuangan hidup dan mati rakyat Palestina terutama wilayah Gaza.
Lantas bagaimana mungkin negara-negara itu bersikap bijak terhadap Palestina dengan menawarkan perjanjian damai dan deal dengan Israel?
Turki saja yang mempunyai hubungan Diplomasi dengan Israel tidak pernah menawarkan Deal Perdamaian antara Palestina dengan Israel selain melobby bantuan kritis ke Palestina yang terkepung seperti Gaza.
Turki masih mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel hanya semata untuk bisa membantu rakyat Palestina, dan itu disetujui oleh semua faksi pejuang Palestina. Makanya semua faksi pejuang Palestina tak ada yang mempermasalahkannya, karena mereka merasakan bantuan dan dukungan nyata Turki bagi Palestina.
Sedangkan terhadap hubungan UEA-Israel, rakyat Palestina dan semua faksi pejuang Palestina menolaknya.
Jadi... bagi kita Umat Islam seluruh dunia diluar Palestina, kalau mau menilai, maka perhatikan dan jadikan rujukan penilaian dari rakyat dan pejuang Palestina. Siapa yang mereka dukung?
Apakah mereka mendukung dan mencintai Erdogan, atau membencinya dan membakar fotonya?
Serahkan masalah ini kepada hati² rakyat Palestina. Karena merekalah yang tahu negara dan penguasa mana yang tulus membantu mereka.
#Palestinians in #MasjidAlAqsa react to the so called 'peace deal' between #Israel and #UAE. #Palestine #PalestinianLivesMatter pic.twitter.com/lSxtLAo0b7— DOAM (@doamuslims) August 14, 2020