[PORTAL-ISLAM.ID] Mesut Ozil kecewa berat dengan reaksi Arsenal yang tak mendukung Muslim Uighur, di sisi lain klub gencar dengan kampanye Black Lives Matter.
"Setiap manusia itu sama," ujar Ozil ketika diwawancarai media Inggris The Athletic, 12 Agustus 2020, dan dilansir Goal.com.
"Tidak peduli apa agamanya, bagaimana warna kulitnya. Umat Muslim, Kristen, Yahudi, kulit hitam, kulit putih atau apa pun, kita semua sama," tegasnya.
"Apa yang saya katakan bukan menantang orang-orang Tionghoa. Tapi melawan siapa pun yang melakukan hal ini kepada Muslim Uighur dan orang-orang lainnya yang tidak menolong mereka, seperti negara muslim lainnya," urai Ozil.
"Saya telah memberikan banyak hal kepada Asrenal, di dalam dan luar lapangan, jadi reaksi itu sungguh mengecewakan. Mereka mengatakan, mereka tidak terlibat dalam politik, tapi ini bukan politik dan mereka malah terlibat dalam isu-isu lainnya," terang Ozil.
"Di Amerika, kita melihat George Floyd dibunuh dan dunia angkat bicara mengatakan Black Lives Matter. Itu memang benar. Kami semua sama dan ini hal yang bagus bahwa orang-orang memerangi ketidakadilan. Ada banyak pemain-pemain kulit hitam demikian juga fans Arsenal, dan sungguh fantastis bahwa klub mendukung mereka," kata Ozil lagi.
"Tapi saya berharap orang-orang melakukan hal yang sama untuk umat muslim, karena Arsenal punya beberapa pemain muslim, demikian juga fansnya. Sungguh penting bagi dunia mengatakan Muslim Lives Matter," ujarnya.
Sebelumnya, pada Desember 2019 Mesut Ozil menulis di media sosialnya mengenai pembantaian terhadap umat Muslim Uighur di Xinjiang China.
China telah menawan satu juta Muslim Uighur untuk ditempatkan di apa yang mereka sebut dengan "kamp pendidikan ulang", yang dirancang untuk menghubungkan kelompok minoritas ke masyarakat sosial negara tersebut demi mengurangi kemungkinan kekerasan separatis.
"Mereka membakar Quran-Quran Muslim Uighur. Mereka merobohkan masjid-masjid. Mereka melarang sekolah mereka. Mereka membunuh para pemuka agama," tulis Ozil saat itu.
"Orang-orang dipaksa untuk masuk ke kamp dan keluarga mereka dipaksa tinggal bersama orang-orang Tiongkok. Perempuan dipaksa untuk menikah dengan lelaki Tiongkok," sambungnya.
Arsenal lantas bereaksi dengan komentar Ozil ini. Klub merilis pernyataan melalui platform media sosial China, Weibo, yang berbunyi: "Sehubungan dengan komentar yang dibuat Mesut Ozil di media sosial, Arsenal harus mengeluarkan sikap tegas."
"Konten yang dipublikasikan merupakan opini personal Ozil. Sebagai klub sepakbola, Arsenal selalu berpegang pada prinsip untuk tidak melibatkan diri dalam politik," jelas mereka.
Ozil tidak senang dengan reaksi yang ditunjukkan The Gunners, yang justru lebih memilih terlibat dalam gerakan Black Lives Matter dan seolah tak peduli dengan penindasan yang terjadi terhadap umat muslim di Tiongkok.
Ozil juga menyerukan kepada negara-negara muslim di dunia untuk ambil bagian dalam menindak Tiongkok atas ketidakadilan mereka pada Muslim Uighur.
[Video]