[PORTAL-ISLAM.ID] Wacana normalisasi hubungan Israel-Arab (semua negara Arab) sudah digagas cukup lama.
Di zaman dulu, Arab-Israel sudah berkali-kali terlibat konfrontasi bahkan peperangan.
Israel takkan bisa menguasai seluruh Palestina dan menjadikan Yerusalem sebagai ibukotanya tanpa dukungan negara-negara Arab.
Bagaimana Israel mewujudkan rencana itu? Dari sinilah muncul gagasan membangun normalisasi dengan negara-negara Arab terutama dengan Kerajaan Saudi Arabia (KSA).
Membuka normalisasi hubungan dengan KSA adalah salah satu agenda besar Israel di abad 21. Tetapi mewujudkan rencana itu tak mudah. Karena pasti akan muncul banyak penentangan dari dalam negeri KSA dan kecaman dari umat Islam di dunia.
Tapi Israel sabar. Mereka tak perlu buru-buru melakukan normalisasi dengan KSA. Rencana itu dimulai dulu dengan membuka normalisasi dengan negara Uni Emirat Arab (UEA) yang menjadi sekutu dekat KSA.
Dan hari Kamis tanggal 13 Agustus 2020 Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan normalisasi hubungan Israel-UEA.
Dalam pernyataan bersama Trump, Netanyahu dan Bin Zaid disebutkan bahwa normalisasi ini diharapkan bisa menciptakan perdamaian di Timur Tengah.
Normalisasi ini akan ditandatangani beberapa pekan kedepan. Didalamnya terdapat kesepakatan kerjasama dalam bidang investasi, pariwisata, keamanan, telekomunikasi, kebudayaan dll.
Media-media Arab tidak menyebut pembukaan kedutaan besar kedua negara. Namun, BBC terang menyebut UEA dan Israel membuka hubungan diplomatik.
Gerakan perlawanan HAMAS langsung menyebut normalisasi dan pembukaan hubungan diplomatik itu sebagai "hadiah kepada penjajah".
Jelas kesepakatan itu merugikan Palestina. Dan pengkhianatan-pengkhianatan yang dilakukan penguasa-penguasa Arab pada Palestina diprediksi akan makin mendekatkan hubungan kelompok-kelompok perlawanan Palestina dengan Iran.
Dalam pertemuan tiga negara itu juga disebutkan Israel dan UEA akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam mewujudkan "Agenda Strategis Timur Tengah".
Dengan normalisasi hubungan ini makin menegaskan keberadaan zionis arab; mereka bangsa arab namun pendukung Israel dan bekerja untuk melayani kepentingan zionis. Dan para zionis Arab inilah yang merusak negara-negara Arab.
***
Hamas: UEA Khianati Perjuangan Palestina
Dalam keterangan persnya, Kamis (13/8) Hamas mengatakan, normalisasi tersebut merupakan pengkhianatan terhadap Palestina dan para pejuang perlawanan, serta tindakan keji yang mengganggu perjuangan bangsa Palestina dalam mengusir penjajah, dan meraih kemerdekaan Palestina.
Normalisasi yang dilakukan Emirat merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan dunia Arab dan Islam, dan pukulan telak bagi keamanan bangsa Arab, serta tantangan terhadap kehendak bangsa Arab dan dunia Islam yang mendukung perjuangan Palestina, lanjut Hamas.
Hamas menegaskan bahwa normalisasi tersebut merupakan langkah menuju kehancuran nasional dan moral penguasa Negara Emirat, yang hanya akan mendapatkan kekecewaan, karena penjajah zionis tidak akan memberikan bantuan dan pertolongan apapun, dan keluar dari hegemoni umat sama dengan bunuh diri secara politik dan nasionalisme.
Hamas menyebutkan, penjajah zionis makin lemah dari waktu ke waktu menghadapi kegigihan perjuangan Palestina yang menghancurkan mimpi Israel Raya dan Negara alternative, dan memaksanya hengkang dari Gaza secara terhina, dan berlindung di balik tembok pemisah di Tepi Barat, sehingga normalisasi tersebut tidak akan berumur panjang, dan tidak akan mampu melindungi dari kemarahan rakyat, dan hanya berujung kepada kehancuran.
Hamas menjelaskan, sikap Emirat yang mendukung sayap kanan ekstrim di pemerintahan zionis dan Amerika jelang pemilu, dan mengorbankan hak-hak Palestina, akan bernasib seperti mereka yang melakukan normalisasi dengan Israel menuju sampah sejarah, dan tercatat dalam lembaran hitam sejarah penguasa Abu Dhabi.
Jika mereka berkeyakinan bahwa tantangan berat yang tengah dihadapi Palestina dan blockade serta konspirasi akan makin parah dengan normalisasi, maka hal itu hanya utopia belaka, pejuang Palestina akan menghancurkan kekuatan penjajah dan mereka yang bersekutu dengannya.
Hamas menyerukan kepada segenap bangsa Arab dan umat Islam untuk terus memberikan dukungan bagi perjuangan bangsa Palestina, dan mengisolasi entitas zionis dan menerapkan sanksi atas kejahatannya, serta menolak semua bentuk normalisasi.
Seruan juga dialamatkan kepada Liga Arab dan OKI untuk mengutuk langkah yang membahayakan persoalan Palestina, dan tidak membiarkan ada pihak-pihak yang mengganggu perjuangan nasional Palestina. (mq/pip)
Sumber: InfoPalestina