Artis Kita Nggak Punya Akhlaq atau Presiden Yang Sudah Kehilangan Muka?
2. Di India, selebrities Bollywood dan atlit, mulai diajak kerjasama sejak Maret. Termasuk Priyanka Chopra yang kini bermukim di Amerika Serikat.
Digawangi Amithab Bachan (yang kini positif bersama anak menantu dan cucunya), membuat short movie tentang apa itu covid19, listing apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama pandemi.
Serta konsisten menggaungkan #selfisolate dan #coronastopkarona. Ka ro na dalam bahasa bengali berarti siapa yang tidak menangis, corona menghentikan mereka yang menangis, karena begitu menyakitkan, karena mereka sudah wafat. (Sumber Quint Entertainment, cuitan para seleb yang ngepost short movie tsb).
3. Di Malaysia, selebrities, pemerintah dan crazy rich malaysian menggaungkan #backlashfortravelling. Setelah beberapa seleb Malaysia yang masih terlalu santuy tetap ngetrip dan pamer foto-fotonya di sosmed diseputaran bulan Maret. Beberapa seleb ini bahkan diminta jangan pulang lagi ke Malaysia.
Mereka juga menggalang dana via Give2Asia, donasi diperuntukkan khususnya untuk Malaysia dan Asia pada umumnya.
(Sumber give2asiadotorg, laman kementrian Malaysia, instagram)
4. Melalui The Sonkran Festival, Departemen Kesehatan Thailand dan selebritis lokal berkampanye "Save Parents", mereka meminta anak-anak muda jangan mengunjungi orang tua dulu sampai kondisi aman.
Selain itu para tenaga medis yakni Doceleb, Doctor yang juga public figure, diminta makin aktif di sosial media, untuk memberi wejangan kesehatan kepada masyarakat sejak april sampai kini, dalam kampanye Thejai Hai Mod Ngan (Pouring our hearts out for the working ants).
(Sumber bangkokpostdotcom, akun Dr Smith a.k.a Mor Oak Arayaskul)
5. Di Amerika Serikat, dilakukan hal serupa di bulan yang sama. Diawali di California, tempat bercokolnya Holywood. Dengan gerakan #obviouslyforgoodness. 300 seleb terlibat dan gerakannya mempengaruhi 2 juta pengguna sosmed.
Semua dilakukan dengan kesadaran penuh untuk menyelamatkan jiwa dan memudahkan tugas nakes. Dan kampanye meredup seiring berkurangnya jumlah kasus di negara mereka, kecuali AS dan India
DI INDONESIA?
Di Indonesia, saat kasus masih ratusan secara spontan para selebritis tanpa dikomando, menggaungkan #dirumahsaja dan getol menyuarakan self awarenes, self healt dan self isolate sambil galang dana.
Tapi saat diminta dengan formal oleh pemerintah pertanggal 14 Juli 2020, karena jumlah kasus sudah seratusan ribu lebih, mereka diundang ke Istana, mereka diliput media dan mereka dijamu ala tamu kenegararaan, tiga pekan kemudian aksi para seleb ini masih kurang ada efeknya. Kenapa?
Mulai dari Rico Ceper bintang sportainment, komedian yang masih sangat aktif Andre dan Parto, perwakilan bintang tivi Raffi Ahmad, perwakilan biduan Ari Lasso, tak pernah memberi keteladanan yang seperti diharapkan pemerintah, mulai sejak ia diundang sampai berkegiatan tiga pekan kemudian. Bahkan perwakilan dunia teater, Butet Kertaradjasa justru langsung nembak minta bantuan materi pemerintah, untuk para seniman yang jobless. Seniman dan UMKM, yang lebih berperan memakmurkan ekonomi rakyat ya keberadaan UMKM, selayaknya UMKM yang mulai gugur yg didahulukan dibantu.
dr Tompi agak lumayan karena dia dari dunia kesehatan meski kesehatan kecantikan, akunnya banyak meremind tentang put your mask on.
Itu contoh giat para seleb yang paling terkenal di bidangnya, pasca diundang presiden. Saya telusuri akun-akun sosmed para seleb yang diundang, karena dalam kondisi pandemi, cara paling efektif adalah melalui sosial media.
Bahkan ada seleb yang tidak punya sosmed sama sekali dan tidak pernah on screen (contoh: Tarzan Srimulat), turut diundang. Memilih artisnya adalah yang masih berpengaruh? Atau artis yang kebetulan idola dan pendukung dari sang pengundang? Biaya jamuannya uang kita kan? Nebeng kok gitu siy?
Apakah ini karena:
1. para seleb kita ngga punya akhlaq kah? Jadi nggak punya rasa hormat atas imbauan dari presiden yang langsung meminta bantuan dan dukungan mereka. Atau,
2. karena presidennya yang sudah kehilangan muka? Wallahua'lam.
Tapi menurut saya karena yang kedua, semua karena sudah hilang respect, karena suatu keniscayaan bahwa 'semua yang dibangun dengan pencitraan akan hancur dengan pecitraan juga'. Bak permen karet, manisnya sudah hilang, sudah sepet, dan waktunya dibuang. Oh my goodness it's about time.. alhamdulillah.
Fyi, via worldometer (per 04/08/2020): jumlah kasus covid-19 di Indonesia mencapai 113.134, wafat 5.302, sembuh 70.237. Dan ini berarti jumlah realnya lebih dari itu karena spesimen swab PCR kita masih kecil.
Demi anggota keluarga di rumah dan generasi penerus, saya memilih tetap bermasker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan tidak keluar rumah kecuali urgent. Ngga perlulah menunggu ada keteladanan dari artis pun publik figure lain, karena tidak terjangkit itu bagaimana self awareness kita. Dan kita bukan bocah yang harus selalu dicontohkan dulu kan?
(By Nur Devi Rasita : 4 Agustus 2020)
PS : tidak ada artis yang saya follow selama riset tulisan ini, dan saya ngga menyesal nggak pernah follow tokoh publik dari kalangan selebritis.
Artis Kita Nggak Punya Akhlaq? (Short Version) 1. Pemerintah Bangladesh, menggaet selebritis dan para imam, sejak april...
Dikirim oleh Nurdevi Rasita pada Senin, 03 Agustus 2020