[PORTAL-ISLAM.ID] Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai, ada pihak yang sengaja membelokkan pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) ke arah penggantian Pancasila sebagai dasar negara.
Hasto mengatakan, Pancasila sudah final dan tak mungkin digantikan dengan yang selainnya sebagai dasar dan ideologi negara.
"Karena itulah ketika ada yang menuduh hanya dengan membahas rancangan undang-undang, lalu dianggap sebagai mengubah ideologi dan falsafah dasar sama saja dengan pembodohan nalar publik," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Kamis (9/7/2020), seperti dilansir Kompas.com.
Pernyataan Sekjen PDIP ini ditanggapi Muhammad Said Didu.
"Pancasila yang final itu yang tanggal 18 Agustus - yang ingin mengembalikan Pancasila sesuai rumusan tanggal 1 Juni itulah yang ingin ubah Pancasila. Jangan karena ketahuan berbalik menuduh pihak lain," kata Said Didu di akun twitternya, Ahad (12/7/2020).
Netizen ikut menimpali dengan menyebut maling teriak maling.
"Biasa prof @msaid_didu ...terkadang maling teriak maling...gaya mereka dari dulu seperti itu & sejarah mengajarkan kita gerak-gerik komunis di negri ini...namun apabila ada anak bangsa yg mendukung komunis brrt dia gak paham sejarah/pun keturunan PKI," komen netizen.
Pancasila yg final itu yg tgl 18 Agustus - yg ingin mengembalikan Pancasila sesuai rumusan tgl 1 Juni itulah yg ingin ubah Pancasila.— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) July 12, 2020
Jangan krn ketahuan berbalik menuduh pihak lain https://t.co/qH9T4ESftz
biasa prof @msaid_didu ...terkadang maling teriak maling...gaya mereka dr dlu sprt it & sejarah mengajrkn kt gerak-gerik komunis d negri ini...namun apabila ad ank bangsa yg mendukung komunis brrt dia ngk paham sejarah/pun keturunan PKI— followers_ulama (@followers_ulama) July 12, 2020