[PORTAL-ISLAM.ID] Dalam beberapa pekan terakhir, kasus positif Covid-19 di Indonesia sering menembus rekor angka tertinggi. Paling tinggi terjadi pada Kamis (9/7/2020) dengan angka 2.657 kasus baru akibat pertambahan klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) di Jawa Barat. Hingga Jumat (10/7/2020) sudah 72.347 orang terinfeksi Covid-19. Apakah kondisi ini sudah mengkhawatirkan?
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Prof Hasbullah Thabrany menjelaskan angka kematian di Indonesia berada di angka 5 persen. Sayangnya angka itu tak dilihat sebagai risiko ancaman.
“Sudah 72 ribuan yang positif dan spesimen yang diuji sudah 1 jutaan. Itu belum 1 persen yang dites dari penduduk Indonesia. Jadi yang terdeteksi baru 72 ribuan dikali 1 persen, masih kecil sekali, nol koma sekian. Maka masyarakat masih memandang biasa saja,” ujar Prof Hasbullah seperti dilasir JawaPos.com, Sabtu (11/7/2020).
Prof Hasbullah menilai banyak pejabat negara atau pemerintah juga belum memahami atau menjadi contoh dalam menerapkan protokol kesehatan. Prof Hasbullah memprediksi sesungguhnya angka kasus Covid-19 yang sebenarnya bisa jadi sudah 200 ribu di tanah air jika sudah 10 juta spesimen yang diuji.
“Coba saja, 1 juta spesimen diuji ada 72 ribuan positif. Bisa jadi ini sudah 200 ribuan jika 10 juta dites. Ini yang terlihat kan fenomena gunung es yang terlihat di puncaknya saja,” tegasnya.
Dia mencontohkan Tiongkok dan AS sudah melakukan pengujian yang sangat masif hingga puluhan juta.
Data dari situs worldometers per hari ini, Sabtu (11/7/2020), Amerika Serikat sudah melakukan tes mencapai 41.010.213, dimana jumlah yang positif covid-19 mencapai 3.291.786.
Sementara Indonesia berada di urutan ke-162 negara-negara di dunia dari sisi prosentase jumlah tes dibanding jumlah penduduk.