[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif merasa aneh dengan pihak-pihak yang selama ini mengaku paling pancasila. Namun ketika munculnya RUU HIP mereka tidak ikut memprotes.
“Di mana-mana teriak Pancasialis tapi ketika Pancasila mau diganti jadi Ekasila bungkam semua, kan aneh. Jadi yang aneh mereka. Jadi Pak Mahfud mestinya lebih aneh kepada mereka,” kata Slamet ketika ditanyai pakar hukum tata negara, Raflly Harun melalui chanel YouTube beberapa waktu lalu.
Slamet Ma’ruf mengatakan itu, sebagai respon dari pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang mengatakan bersyukur karena dengan adanya RUU HIP ini, kelompok yang tadinya dianggap anti Pancasila kini menjadi pro Pancasila. Entah pernyataan Mahfud MD itu sebagai sindiran atau penegasan.
Namun Slamet meminta Mahfud MD agar balik bertanya. Kenapa kelompok yang paling mengaku pancasila tidak memprotes RUU HIP.
“Justru yang jadi pertanyaannya, kenapa yang ngaku Pancasilais, kenapa ketika Pancasila mau diganti tidak bersuara?” tanya Slamet Maarif.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya sudah cukup memahami dan mengamalkan Pancasila meski sering dituduh anti-Pancasila.
“Lebih baik tidak mengaku Pancasilais, tapi dalam perilakunya dia mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila,” ungkap Slamet.
Dia balik menyentil kelompok yang paling mengaku pancasila namun ide dan perilaku bertolak belakang dengan sikap.
“Daripada teriak-teriak Pancasilais tapi perilakunya idenya bahkan perbuatannya ingin mengganti pancasila. Bahkan akhlaknya bertentangan dengan pancasila apakah orang yang korupsi pancasilais? Apakah partai yang paling banyak koruptornya pancasilais?” ujar Slamet. (fajar).