[PORTAL-ISLAM.ID] Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Sarwi Chaniago mengurai dua pandangan jika nanti Gibran-Teguh tidak memiliki lawan alias berhadapan dengan kotak kosong.
Andai pasangan yang sudah mendapat rekomendasi PDIP ini kalah, maka Jokowi tidak akan kuasa menahan malu di hadapan publik.
"Apa jadinya nanti kalau kotak kosong mengalahkan Gibran? Mau ditaruh di mana muka presiden?" ucap Pangi Sarwi Chaniago kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/7/2020).
Bahkan, kata Pangi, jika menang pun publik akan mencurigai macam-macam atas kemenangan melawan kotak kosong.
"Kalau menang, juga dicurigai macam-macam seperti ada upaya kuat intervensi, abuse of power dan pemilu yang berjalan tidak normal karena ada kata kunci “pokoke Gibran harus menang” dengan cara apapun," jelas Pangi.
“Jadi saya ingin katakan seperti buah simalakama," sambung Pangi.
Seperti diketahui, PDIP secara resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka, Putra sulung Presiden Joko Widodo dalam pemilihan kepala daerah Solo 2020, pada Jumat (17/7/2020) lalu.
Bukan hanya PDIP, tapi hampir semua partai kecuali PKS, sudah menyatakan mendukung Gibran.
Sehingga kemungkinan besar Gibran yang berpasangan dengan politisi PDIP Teguh Prakosa akan menjadi calon tunggal, karena PKS yang memiliki 5 kursi belum cukup untuk mengusung paslon.
Jika Gibran-Teguh jadi calon tunggal, disinilah terjadi simalakama seperti analisa yang disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Sarwi Chaniago, di atas.[]