Laju Penuaan Dipengaruhi Pikiran
Penuaan diri secara biologis menurut pemahaman awam mengikuti usia kronologis. Artinya, semakin tua usia seseorang secara otomatis tubuhnya juga menjadi semakin tua dan renta. Ini pandangan yang kurang tepat dan justru sangat merugikan. Belum lagi ada yang yakin bahwa dengan semakin bertambah usia, tidak hanya tubuh menjadi semakin lemah, renta, dan uzur, kemampuan otak dan mental juga menurun. Sekali lagi, ini padangan yang kurang tepat.
Laju penuaan diri, fisik khususnya, memang dipengaruhi banyak faktor seperti diet, gaya hidup, dan terutama stres. Dan dari hasil riset yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa salah satu yang berperan besar dalam menentukan laju penuaan adalah pikiran.
Satu penelitian menarik yang dipublikasi di Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan hal ini. Penelitian ini melibatkan responden yang dibagi menjadi dua kelompok dan diberi tugas untuk menyusun kalimat berdasar kata-kata yang diberikan.
Dua kelompok responden diberi dua jenis daftar kata. Satu kelompok mendapat ekstra kata seperti "tua", "keriput", "uban", "kesepian", yaitu kata-kata yang berhubungan dengan kondisi atau keadaan tua. Ini sebut dengan eksperimen "pematangan", karena responden "dimatangkan" dengan kata-kata spesifik.
Setelah setiap responden menyelesaikan tugas mereka diminta untuk keluar ruangan, jalan menyusuri koridor untuk mencapai pintu keluar. Salah satu peneliti, tanpa diketahui oleh responden, mengukur waktu tempuh setiap responden hingga mencapai satu batas yang diletakkan di lantai, dekat pintu keluar.
Responden yang menggunakan kata-kata normal rata-rata membutuhkan 7,3 detik untuk mencapai batas itu. Sedangkan mereka yang "dimatangkan" dengan kata "tua", "keriput", "uban", "kesepian" butuh 8,28 detik atau 13,4% lebih lama. Mereka juga berjalan lebih lambat, seperti umumnya orang yang sudah tua. Pengamatan lebih jeli menunjukkan bahu mereka agak menunduk dan ada yang menggosok-gosok bagian tubuh yang lelah karena duduk agak lama saat mengerjakan tes.
Ada informasi lain yang lebih menarik lagi. Para ilmuwan dari Harvard University melakukan satu penelitian di tahun 1989. Mereka membawa para relawan yang berusia di atas 70 tahun ke pusat retreat dan meminta relawan ini bertindak seolah-olah ini tahun 1959, selama satu minggu.
Lingkungan di pusat retreat ini juga dirancang seperti tahun 1959. Musik yang dimainkan adalah musik tahun 1959, para relawan memakai pakaian tahun 1959, dan acara tv yang diputar melalui rekaman video juga adalah acara di tahun 1959. Para relawan juga harus berkomunikasi dengan relawan lainnya seolah-olah ini adalah tahun 1959, diskusi tentang topik atau kejadian di tahun 1959.
Di awal penelitian para ilmuwan melakukan pencatatan tinggi badan, panjang jari, kekuatan, kemampuan pikir, dan ketajaman pandangan mata. Setelah sepuluh hari para peneliti mengukur kembali kondisi relawan. Hasilnya sangat luar biasa. Para relawan ini, secara fisik, menjadi lebih muda beberapa tahun. Mereka menjadi lebih tinggi, jari-jarinya tumbuh lebih panjang, fungsi mental mereka meningkat, dan kemampuan pandang juga meningkat. Beberapa relawan bahkan ada yang secara mental dan fisik menjadi lebih muda 25 tahun.
Jadi, simpulannya, hati-hati dengan apa yang kita baca, apa yang kita yakini tentang tua. Ada orang yang baru berusia 50 tahun sudah merasa sangat tua dan tidak lagi bisa aktif melakukan berbagai kegiatan. Ada yang sudah usia 70 atau 80 tahun tapi masih sangat aktif.
(Adi W Gunawan)