TIGA UJIAN DI TENGAH KRISIS
Kapasitas negara, efektivitas kepemimpinan, dan kohesi sosial adalah tiga ujian fundamental selama krisis global berlarut ini berlangsung.
Krisis ini akan menguji kapasitas negara, terutama birokrasi, dalam melakukan fungsi dasar pelayanan publik, terutama di sektor kesehatan dan pengelolaan ekonomi. Masalah terbesar dalam ujian ini adalah tidak ada suatu tahap yang bisa disebut sebagai akhir dari krisis.
Krisis akan menjadi sumber stres berkepanjangan bagi organisasi negara. Dalam ujian ini dunia hanya akan mengenal dua katagori negara: negara sukses atau negara gagal.
Krisis ini juga akan menguji efektivitas kepemimpinan, baik nasional maupun daerah, terutama dalam dalam mengelola ketidakseimbangan antara sumber daya yang terbatas dengan kebutuhan yang sangat besar. Juga dalam proses pengambilan keputusan yang bertumpu pada pertimbangan scientific, ekonomi, sosial, dan geopolitik.
Masalah terbesarnya adalah keputusan-keputusan besar harus diambil di tengah ketidakjelasan dan ketidakutuhan informasi, ketidakpastian situasi, kurangnya elemen pengendalian, dan ketidakyakinan subjektif para pemimpin.
Jika kita menambahkan faktor perbedaan pada kepentingan politik jangka pendek masing-masing power holder maka ujian efektivitas ini jadi makin rumit. Ujian efektivitas ini hanya akan membagi pemimpin dalam dua katagori: relevan atau tidak relevan.
Krisis ini selanjutnya akan menguji kohesi sosial kita sebagai bangsa. Inilah tantangan terbesar kita. Karena dampak krisis ini, terutama dampak ekonominya seperti pengangguran dan meningkatnya jumlah orang miskin, menyentuh langsung individu dan rumah tangga.
Di tengah negara yang tidak berdaya, keutuhan sosial bertumpu sepenuhnya pada kesetiakawanan sosial kita. Jika tidak, krisis ini akan berkembang menjadi krisis sosial yang akan memperdalam pembelahan sosial yang sudah ada terutama sejak dua pemilu terakhir, dan meningkatkan ketegangan sosial antara yang kaya dan miskin.
Yang terakhir ini bisa berkembang lebih jauh menjadi sentimen etnis. Di sini akan muncul masalah baru, yaitu pengendalian sosial terhadap dampak keamanan akibat krisis sosial itu.
Jika kita gagal dalam tiga ujian ini maka kemungkinan besar kita akan menghadapi masalah baru, yaitu krisis politik.
14/07/2020
Muhammad Anis Matta
(Ketum Partai Gelora Indonesia)