[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Teknologi Turki, Mustafa Varank secara daring pada Selasa (28/7/2020).
Pertemuan ini untuk menjajaki bidang kerja sama potensial guna memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam bidang riset dan inovasi.
Menurut Menristek Bambang, ada tiga bidang riset dan inovasi yang akan dijajal. Salah satunya rencana kolaborasi riset dan pengembangan vaksin COVID-19. Baik melalui skema mandiri berdasarkan litbangjirap dan skema uji klinis dari vaksin COVID-19.
Jauh sebelum penularan virus COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi global, pada Desember 2019, Turki telah mengembangkan sebuah platform khusus di bawah koordinasi Kementerian Industri dan Teknologi Turki, melalui TUBITAK Genetic and Biotechnology Institute.
Direktur TUBITAK, Prof. Dr. Hasan Mandal, menginformasikan dalam paparannya bahwa saat ini Turki telah melakukan riset dan pengembangan terhadap 8 model vaksin dan 10 obat yang diantaranya 2 vaksin telah selesai proses percobaan pada hewan (animal testing), selebihnya sedang proses dan akan menuju animal testing.
Hebatnya Turki dalam mengembangkan Vaksin COVID-19, penelitian dilakukan melalui berbagai platform penelitian vaksin COVID-19. Terhadap 2 vaksin COVID-19 yang telah selesai pada tahapan animal testing, TUBITAK Turki saat ini sedang menunggu izin dari Kementerian Kesehatan Turki untuk dapat memasuki tahapan clinical testing.
“Turki saat ini berada dalam urutan ke-3, setelah Tiongkok dan Amerika Serikat, sebagai kandidat negara dengan angka total kandidat vaksin tertinggi di dunia, berdasarkan data publikasi WHO per 24 Juli 2020,” jelas Menteri Mustafa Varank.
Indonesia diketahui saat ini akan segera memasuki tahapan clinical testing melalui kolaborasi dengan Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman dan PT Bio Farma dengan produk Sinovac dan Sinopharm.
“Adanya potensi yang besar untuk melakukan kolaborasi bersama antara Indonesia dan Turki dalam pengembangan vaksin COVID-19 dengan menggandeng LBM Eijkman, PT Bio Farma, dan TUBITAK kedepannya, khususnya terhadap kandidat vaksin yang potensial untuk dilakukan clinical testing,” tandas Menteri Bambang. (jpnn)