[PORTAL-ISLAM.ID] Waketum Partai Gelora menyampaikan makna kunjungan silaturrahim Partai Gelora bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin, 20 Juli 2020.
Fahri Hamzah:
"Orang bisa memberikan bermacam-macam interprestasi. Tapi bagi kami, Partai Gelora, ini adalah peristiwa sederhana. Terutama, ini adalah entitas baru, tidak ikut didalam kontestasi politik yang lalu, tidak 01 tidak 02, tidak ikut pemilihan legislatif, karena itu tidak punya politik partisan di lembaga legislatif. Yang kita punya hanya pikiran baru, niat baru, keyakinan dan tekad baru, bahwa bangsa ini memerlukan persatuan, bangsa ini memerlukan ide-ide segar untuk dipikul bersama menuju kejayaan yang dicita-citakan sejak awal oleh para pendiri bangsa kita.
Jadi karena Partai Gelora baru melangkah, maka dia tidak boleh menjadi partisan politik sejak awal. Karena memang kita belum menjadi penyelenggara negara, belum mendapat mandat apa-apa dari rakyat, belum mendapatkan hak apa-apa untuk mengatakan atau menunjuk sana menunjuk sini, apalagi untuk melawan sana melawan sini.
Yang kita lakukan adalah silaturrahim dan mengenalkan ide. Karena itulah safari memperkenalkan diri dan memperkenalkan ide didalamnya adalah satu keniscayaan yang harus dilakukan. Dan memang ini adalah tangga-tangga yang harus dilalui ke depan.
Berbeda cerita kalai nanti setelah 2024 ketika partai ini sudah punya mandat dan rakyat telah menunjukan pilihan, maka pertemuan yang kerjasama, ikhtiar-ikhtar persatuan dan lain sebagainya itu, pasti akan dinilai dan dipandang dalam perspektif politik yang lebih kompleks. Tapi itu nanti.
Ini tangganya baru tangga pertama. Lahir, hadir, mengalir dan memperkenalkan diri kepada semua orang."
[Selengkapnya audio-video FH]