[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Anggota DPD Fahira Idris mendukung penuh langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang akan terus meningkatkan jumlah tes polymerase chain reaction (PCR).
Menurutnya, langkah ini sangat strategis sebagai fase penting yang harus ditempuh sebuah wilayah bila ingin segera mengendalikan pandemi Covid-19.
Menurut Fahira, di banyak negara dunia, melandainya kurva positif dan transmisi virus dapat dikendikan didahului dengan melakukan tes massal yang dilanjutkan dengan pelacakan dan tindakan medis.
Fahira mengungkapkan melonjaknya temuan kasus positif Covid-19 di ibu kota dalam beberapa hari terakhir menandakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja dan terus melakukan terobosan untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Sebagai daerah episenter, peningkatan jumlah testing dengan metode active case finding yang kemudian ditindaklanjuti dengan tindakan medis menjadi strategi yang harus dilakukan untuk memetakan kondisi Jakarta sesungguhnya.
Sebab, Fahira menegaskan tanpa tahu sebesar apa transmisi penyebaran di sebuah wilayah, mustahil pemerintah di daerah tersebut bisa memformulasikan strategi dan kebijakan untuk mengendalikan pandemi.
“Tes massal satu-satunya cara kendalikan pandemi dan Jakarta sedang lakukan itu. Bahkan saat ini tes yang dilakukan di Jakarta hampir 4 kali lipat standar yang dianjurkan WHO. Lonjakan kasus yang didahului tes massal dengan metode active case finding menandakan Pemprov DKI sedang bekerja mengendalikan pandemi ini,” kata Fahira di Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Jadi, Fahira menegaskan tidak tepat memandang lonjakan kasus di Jakarta sebagai sebuah kegagalan karena ini justru fase yang harus dilewati untuk mengendalikan pandemi.
Lonjakan kasus ini menjadi cara untuk mengunci penyebaran virus termasuk dari orang tanpa gejela.
Ini karena dari kasus yang temukan, Pemprov DKI Jakarta melakukan pelacakan, peningkatan komunikasi publik (tidak menutup-nutupi jumlah kasus) dan penggunaan teknologi informasi (aplikasi Jakarta Sehat) yang disertai kesiapan layanan kesehatan.
Dengan berbagai strategi ini, penyebaran virus bisa dicegah agar tidak meluas.
“Saran saya untuk kepala daerah lain terutama kota-kota besar, lakukan tes massal seperti yang dilakukan DKI. Tes massal itu satu-satu cara untuk mengetahui kondisi sesungguhnya daerah anda seperti apa," ungkapnya.
Dia menuturkan jangan mengurangi atau melambatkan jumlah tes hanya untuk memberikan kesan ke publik bahwa kasus positif di daerah turun karena ini bisa menjadi ‘bom waktu’ yang berbahaya bagi warga.
"Dalam konteks nasional, apa yang dilakukan DKI juga bisa dijadikan rujukan bagi Pemerintah Pusat untuk mengendalikan pandemi ini di semua daerah," pungkas senator dari DKI Jakarta itu.
Sumber: JPNN