"Rapatkan Barisan"
MUI se-Indonesia, Muhammadiyah, NU, Mathla'ul Anwar dan seluruh Ormas Islam kini bersatu menentang Masuknya Ideologi Komunis yang anti agama yang mulai terang terangan mengacak acak ajaran agama, ranah yang selama ini sangat dijaga dj NKRI tercinta ini.
Tidak terbayangkan jika Ketuhanan yang Maha Esa dijalankan dengan berkebudayaan...
Padahal UUD 1945 jelas mengatakan pada Pasal 29 ayat 1:"Negara Berdasar Ketuhanan yang Maha Esa".
Pasal 2:"Negara menjamin tiap tiap warga negara untuk memeluk agama/kepercayaan dan menjalankan agama/kepercayaannya masing masing."
Agama yang dianut, akan dijalankan sesuai dengan kepercayaannya masing masing. Misalnya kita Umat Beragama Islam yang BERAQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH, bukan beraqidah berdasarkan kebudayaan.
Bagaimana menjalankan Ajaran Agama yang berkebudayaan, bukan berdasarkan Syari'at...?
Oleh karena itu umat Islam wajib menyatukan langkah, merapatkan barisan, tetap fokus dalam menolak tegas RUU HIP. Jangan terpengaruh dengan pengalihan ISU yang sengaja dilontarkan oleh pihak pihak anti agama. Apalagi pakai cara menyerang individu dan Majelis Ulama Indonesia atau Ormas Islam yang menolak tegas RUU HIP tersebut sebagai upaya mereka memecah konsentrasi umat dalam perjuangan ini.
Follow akun akun Ulama yang berjuang menentang RUU HIP, Bela para tokoh dari serangan kelompok anti agama. Inilah saatnya Umat Islam Bersatu dan berjuang membela agamanya.
(Saved dan Share tulisan ini. Tulisan senada di Instagram mendadak DILENYAPKAN)
Allahu Akbar...
Medan, 24 Juni, 2020
KH Tengku Zulkarnain
(Wasekjen MUI)
Rapatkan Barisan Sudah lama umat Islam Indonesia terpecah belah. Alhamdulillah TAQDIR ALLAH, dengan adanya pihak yang...
Dikirim oleh KH Tengku Zulkarnain pada Selasa, 23 Juni 2020