[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang pendeta asal Indonesia menuai kecaman karena pidatonya dalam sebuah aksi protes atas kematian George Floyd di Amerika Serikat. Dalam aksi tersebut, dia menyinggung soal diskriminasi di Indonesia.
Seperti dikutip dari Voice of America, Selasa (9/6/2020), pendeta tersebut adalah Oscar Suryadi dari Portland, Oregon. Dalam pidatonya di tengah aksi di Pioneer Square, Suryadi mendapatkan sambutan positif dari warga karena orasi dan doanya soal keadilan bagi seluruh manusia.
Namun, video pidatonya yang beredar di Youtube dan Twitter itu menuai kecaman dari publik di Tanah Air. Pasalnya, di bagian awal pidatonya, dia mengatakan tahu apa itu prasangka dan diskriminasi karena berasal dari Indonesia.
"Saya lahir di Indonesia, jadi saya tahu apa itu prasangka dan diskriminasi," kata Suryadi.
"Saya kira saya bisa lari jauh dari Indonesia dan datang ke sini untuk menghirup kebebasan. Tapi saya melihat beberapa hari lalu, hati saya meleleh," lanjut pendeta dari Portland City Blessing Church ini.
Video pidato tersebut banyak dibagikan oleh netizen Indonesia di Twitter. Akibat perkataan tersebut, pidato Suryadi menuai kecaman di Tanah Air.
Para netizen di Twitter menyebutnya sebagai "pengkhianat" dan "Indonesia telah difitnah".
[Video]
Keturun China yang mengeruk Kekayaan Indonesia mengambil momentum disaat Protest Police Brutalitity untuk mengklaim adanya diskriminasi antara orang-orang Pribumi dan WNI keturunan China di Indonesia.
— Ayra H. Lubis (@AyraLubis) June 9, 2020
“I can’t breath” Itulah ungkapan
Oscar Suryati adik Yulius Suryadi, pic.twitter.com/tgNMQzYRxn
"Keturun China yang mengeruk Kekayaan Indonesia mengambil momentum disaat Protest Police Brutalitity untuk mengklaim adanya diskriminasi antara orang-orang Pribumi dan WNI keturunan China di Indonesia. “I can’t breath” Itulah ungkapan Oscar Suryati adik Yulius Suryadi," ujar akun @AyraLubis yang membagikan video.
"Simak👇🏼Penghianat Bangsa Indonesia ask assylum sekarang di amerika! Merusak Nama Indonesia," kata @milasoraya123.
Kecaman juga dilayangkan oleh Shamsi Ali, imam masjid di New York asal Indonesia.
"Mengaku menyerukan perdamaian dengan memburuk-burukkan Indonesia? Di US diskriminasi kepada warga hitam bersifat sistem. Apakah negara/sistem diskriminatif ke minoritas di Indonesia?" kata Shamsi di akun twitternya.
Penghianat Bangsa Indonesia yang anaknya Pengusaha Raklamasi di DKI sedang Promo sekarang di amerika!Merusak Nama Indonesia dan mengaku sebagai orang minoritas yg teraniaya.bukan sebagai Perampok tanah Pribumi.
— Ridwan S.⤴️ (@RidwanS38612261) June 9, 2020
pic.twitter.com/lZ2AVddAsM
DNA China memang parah, sulit untuk dipercaya. China, di mana pun mereka berada, tetap China. Hanya di mulut bisa berbeda.
— Amalia Candrayani (@AmaliaCandraya1) June 9, 2020
orang orang seperti inilah yg disanjung sanjung para cebong
— kopi liong (@kopiliong4) June 9, 2020
Selalu playing victim.. itulah mereka..
— Abu Ta'baan (@Haifa0man) June 9, 2020
jaman Orla mereka kenyang
Jaman Orba mereka kenyang
Jaman reformasi mereka kenyang
Jaman gus dur dan seterusnya mereka selalu kenyang
Tp mereka selalu memposisikan diri sebagai korban jaman...
Mata sipit, otak sipit.. MONYET
Untuk anda yg mungkin tdk paham Inggris. Ini kata-kata Oscar yg menghina Indonesia.
— Imam Shamsi Ali (@ShamsiAli2) June 10, 2020
“......I came to the United States not for this. I was born in Indonesia. And I know what does it mean prejudism and discrimination. I thought I flee away and I come here and I can breath freedom”