[PORTAL-ISLAM.ID] KENDARI - Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdul Rahman Saleh memprotes keras kebijakan Gubernur Sultra Ali Mazi yang menyetujui kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) China di pabrik pemurnian nikel di Kecamatan Morosi, Konawe.
Ketua DPRD Sultra meminta agar kedatangan TKA ini ditunda hingga semua syarat bisa dipenuhi. Selama ini banyak pelanggaran yang dibiarkan, termasuk TKA yang datang hanya dengan Visa Kunjungan (bukan Visa Kerja). Yang itu sangat merugikan.
Ketua DPRD Sultra Abdul Rahman Saleh tampak marah-marah, saat melakukan video conference dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di ruang kerjanya, DPRD Sultra, Rabu (17/6/2020) petang.
"Saya mengatakan ini karena saya sudah dua kali menjadi Ketua DPRD, dimana rasa tanggungjawab saya? Dimana jihad saya untuk rakyat Sulawesi Tenggara? Saya gak mau kita menjadi debu, saya gak mau rakyat kita terpinggirkan hanya karena investasi. Cukup sudah! Jangan ada pembiaran!" kata Abdul Rahman Saleh dengan geram sampai tak kuasa menangis.
Dalam video conference tersebut, Ketua DPRD Sultra memprotes keras kebijakan Gubernur Ali Mazi yang menyetujui kedatangan 500 TKA China untuk masuk ke wilayah Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
“Kedatangan TKA ini harus ditunda. Sebelum semua syarat bisa dipenuhi oleh TKA tesebut, baik syarat bebas COVID-9 maupun dokumen lainnya maka mereka tak boleh masuk. Sebab selama ini TKA yang datang bekerja di Sultra masih menggunakan visa kunjungan,” kata Ketua DPRD Sultra Abdul Rahman Saleh.
Dia berharap agar Forkopimda dapat duduk bersama membahas polemik soal rencana masuknya 500 TKA China ke wilayah Sultra. Juga harus memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja lokal.
Berikut videonya yang viral di sosial media:
— dg awink (@heeryl_dg) June 17, 2020