Semoga Allah Sayangi Pak Jendral Pramono
Saya masih ingat saat Masjid al Ikhlas Jalan Timor Medan, diratakan dengan tanah dan lokasi masjid di pagar beton, Rabu (4 Mei 2011).
Umat Islam kota Medan melawan. Di bawah koordinasi Forum Umat Islam (FUI) Sumatera Utara, pimpinan saudara Timsar Zubil, dipastikan saat itu hampir semua elemen Umat Islam melawannya.
Sholat Jum'at tetap digelar di badan Jalan Timor. Tercatat Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, MS Kaban, Eggi Sujana, dll tokoh Nasional, dan saya, Tengku Zulkarnain, sempat berkhutbah di badan Jalan Timor itu.
Demo pun digelar meski saat itu banyak teror ditebar oleh oknum oknum anti agama yang lebih mementingkan keuntungan perut dan cipratan secuil rupiah dari OTT (Oknum Tanpa Bentuk).
Keriuhan umat padam, sesaat setelah KSAD saat itu, Jendral Pramono Edhie Wibowo (Putera bapak Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, salah satu tokoh pembasmi PKI tahun 1965) memutuskan untuk mengembalikan Masjid al Ikhlas di tempat semula dan membangunnya kembali. Mayjend TNI Paulus, Panglima Kodam II Bukit Baridan saat itu, diperintahkan untuk menjalankannya.
Meski tanah dan bangunan tidak seluas asalnya, tapi umat Islam di Medan merasa cukup puas dengan keputusan itu.
Kini Pak Jendral bijak ini dipanggil Sang Maha Kuasa. Semoga Allah memuliakan kepulangan beliau dan mengampuni segala kekurangannya.
Saya, Tengku Zulkarnain, dan keluarga besar, menyampaikan hormat dan sekaligus duka cita sebesarnya.
Selamat Jalan Jendral yang Bijak...
Pekanbaru, 15 Juni 2020
KH Tengku Zulkarnain
(Wasekjen MUI)
Semoga Allah Sayangi Pak Jendral Pramono . Saya masih ingat saat masjid al Ikhlas Jalan Timor Medan, diratakan dengan...
Dikirim oleh KH Tengku Zulkarnain pada Minggu, 14 Juni 2020