[PORTAL-ISLAM.ID] Pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum menunjukan akan berhenti. Tingkat positif terus meningkat, hingga Provinsi Jawa Timur telah mengambil alih DKI Jakarta. Kenaikan kasus perhari positif covid-19 terbanyak sejak presiden Jokowi mengumumkan kasus pertama dan kedua pada 2 Maret 2020 lalu.
Kota Surabaya sudah beralih ke zona hitam. Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Dr Kohar Hari Santoso menganggapi penetapan Surabaya sebagai Zona Hitam ini.
"Sebetulnya belum hitam melainkan merah tua, lebih gelap dibandingkan daerah lain di Jatim," ujar Kohar.
"Jika indikator utama penetapan warna zona untuk kota Surabaya adalah jumlah pasien positif Covid-19, atau tingkat kepadatan dari pasien positif di kota Surabaya," lanjutnya, Senin (1/6/2020).
"Penetapan warna zona pada peta persebaran merujuk pada tingkat kepadatan pasien positif di daerah tersebut. Karena Surabaya paling banyak, jadi ya lebih gelap dari daerah lainnya," katanya.
Dirinya juga menambahkan bahwa indikator penetapan lainnya adalah jumlah kasus pasien positif di Surabaya mencapai 54% dari total jumlah kasus di Jawa Timur.
Hitamnya warna penyebaran wilayah kota Surabaya saat ini ternyata tidak berpengaruh pada warga kota Surabaya. Ini bisa dilihat dari ramainya pengunjung di salah satu mall di Surabaya.
Indah (24), salah satu pengunjung mall mengaku bila dirinya bosan berada di rumah terus menerus.
"Saya bosen di rumah, bisa-bisa saya stress. Kalau takut sama Corona ya udah lama, tapi kan masak diperiksa. Saya yakin aman-aman aja selama mall ini juga mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya, Senin (1/6/2020).
Sementara sejumlah warung kopi (warkop) disejumlah ruas jalan masih dikunjungi pengunjung dan ramai seperti tidak ada rasa ketakutan.
Sumber: PortalSurabaya
Astaghfirullah. Suroboyo dadi zona ireng. Ya opo iki rek 😭😭😭— Coach Axdwin 🇮🇩 Indonesia (@axdwin) June 2, 2020
Iya Coach, ini yg rame ditempat kami hari ini pic.twitter.com/4QPwWsyAhd— Sekar izza (@izza_sekar) June 2, 2020