[PORTAL-ISLAM.ID] Hasil survey Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas mayoritas partai politik merosot dalam tiga bulan terakhir di masa pandemi ini.
Survei ini dilakukan pada 16-18 Mei 2020 dengan 1.200 responden dengan cara diwawancarai via telepon. Responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020. Margin of error survei ini sekitar ±2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi membeberkan hasil surveinya, Minggu (7/6/2020) di Jakarta.
Berdasarkan survei terbaru itu, PDIP melorot tajam turun 7,6%. Pada Februari elektabilitas PDIP 29,8 persen. Namun, pada Mei turun menjadi 22,2 persen. Elektabilitas PDIP menurun, karena suara PDIP ke undicided voters (belum menentukan pilihan).
“Selain PDIP, elektabilitas Partai Gerindra juga turun dari 16,2 persen menjadi 15,2 persen, Partai Golkar turun dari 6,7 persen menjadi 6,4 persen, dan PKB turun dari 7,8 persen menjadi 5,7 persen,” lanjut Burhanuddin di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Adapun elektabilitas PPP turun dari 3,8 persen menjadi 1,7 persen. Adapun elektabilitas PKS turun dari 4,7 persen menjadi 4,0 persen. Begitupun Demokrat turun dari 4,6 persen menjadi 3,6 persen.
Kondisi sebaliknya terjadi pada NasDem dan PAN. Dimana, elektabilitas NasDem naik dari 2,5 persen menjadi 3,3 persen. Elektabilitas PAN juga naik dari 1,3 persen menjadi 2,1 persen.
Jumlah yang belum menentukan pilihan/ massa mengambang/ undicided voters mengalami kenaikan dari 20,5% menjadi 33,9%.
Berikut selengkapnya grafik hasil survei: