[PORTAL-ISLAM.ID] Adanya poros baru di Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan 2020, sepertinya bukan wacana semata. Hal itu terlihat dalam pertemuan yang berlangsung antara petinggi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ditingkat pusat, beberapa hari lalu.
Kunjungan ke Cikeas tersebut bertajuk silaturahim kebangsaan, Presiden PKS Sohibul Iman datang bersama Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua Pemenangan Pemilu dan Pilkada Chairul Anwar dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
Mengenai Pilkada 2020, Shohibul Iman mengatakan bahwa akan ada tindak lanjut dari kedua partai untuk membicarakan peluang koalisi di beberapa tempat dan memetakan wilayah yang menjadi kekuatan PKS dan Demokrat.
“PKS secara khusus memberikan kebebasan koalisi di Pilkada ini dengan partai manapun tergantung suasana kebatinan di wilayah itu. Kalau PKS memang nyaman di daerah itu dengan Demokrat, ya kita dorong,” tuturnya, seperti dilansir sumutpos, Sabtu (6/6/2020).
Ia menambahkan tak hanya dengan Partai Demokrat, PKS terbuka kepada parpol lain yang ingn berkerjasama di Pilkada 2020.
Plt Ketua DPD PKS Kota Medan, Salman Alfarisi, menyambut positif wacana tersebut. Salman mengatakan potensi munculnya poros baru PKS-Demokrat di Pilkada Medan, tentu menandakan bahwa demokrasi di ibukota Provinsi Sumatera Utara masih sangat sehat.
“Sebetulnya komunikasi antara PKS dan Demokrat sudah berlangsung sejak lama, bahkan sebelum masa pandemi terjadi. Kita cukup sering berdialog dengan Demokrat untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan berkoalisi di Pilkada Kota Medan. Apalagi jika dijumlahkan, kursi PKS-Demokrat cukup untuk memajukan pasangan calon sendiri,” kata wakil ketua DPRD Sumut kepada wartawan, Sabtu (6/6/2020).
Terkait pencalonannya sebagai bakal calon wali kota Medan oleh PKS, Salman mengatakan bahwa hal ini adalah ujian tersendiri bagi dirinya. Karena sudah barang tentu amanah sebagai wali kota Medan jika dirinya terpilih nanti merupakan tanggungjawab yang amat besar.
(Plt Ketua DPD PKS Kota Medan, Salman Alfarisi)
Terutama dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah yang belum terselesaikan oleh wali kota-wali kota sebelumnya. Meskipun demikian, Salman mengatakan bahwa PKS siap berkontestasi dalam Pilkada Medan tahun ini.
“Secara umum, PKS baik struktural partai maupun para kader ditingkat bawah sangat siap dan bersemangat untuk menghadapi Pilkada Kota Medan. Bahkan setiap kader PKS Kota Medan sudah mulai menabung sejak 2 tahun yang lalu dalam bentuk Tabungan Pemilu untuk mendanai perjuangan merebut Medan 1.
Karena kami menilai, kita harus berkontribusi langsung dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan Kota Medan, serta dalam membangun Kota Medan menjadi lebih nyaman untuk dihuni warganya. Sehingga sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, tidak tertinggal dari kota-kota besar lainnya,” terang mantan anggota DPRD Medan dua periode tersebut.
Pernyataan kedua elit PKS tersebut, dinilai pengamat politik cukup memberi sinyal bagi khalayak soal peluang-peluang kemungkinan terjadinya koalisi di tingkat daerah, salah satunya di Kota Medan yang juga akan menggelar Pilkada serentak pada Desember 2020 mendatang.
Seperti diketahui, di legislatif Medan, PKS memiliki 7 kursi sementara Demokrat memiliki 4 kursi. Jika terjadi koalisi maka jumlah kursi PKS-Demokrat cukup untuk mengantarkan kader-kader terbaiknya sebagai bakal calon wali kota Medan.
“Jika terjadi koalisi PKS-Demokrat, tentu akan menjadi warna baru dalam konstelasi politik yang berkembang di Kota Medan. Akan muncul kutub baru di luar PDIP dan Gerindra yang masing-masing memiliki kursi yang cukup untuk mengusung calonnya sendiri tanpa harus berkoalisi,” ujar peneliti Indekstat Indonesia, Wasis Wiseso Pamungkas.
PDIP, Gerindra, Nasdem dan Golkar kemungkinan besar akan mengusung menantu Jokowi, Muhammad Bobby Afif Nasution.
Sumber: Sumutpos.co