Selalu berikan ruang untuk kecewa...
Sejak awal bahkan sebelum penentuan Capres Cawapres, kami sudah pernah menulis bahwa kami tak pernah memberikan loyalitas kepada tokoh partai, baik itu Prabowo, TGB, Anies Baswedan, termasuk tokoh-tokoh politik dari partai Islam. Loyalitas hanya kita berikan kepada para ulama, ulama yang hanif dan tulus memperjuangkan agama dan kepentingan kaum muslimin.
Sementara dukungan kepada tokoh politik dalam berbagai Pemilihan diberikan diatas keberpihakan dari dua pilihan mudharat yang ada.
Antara Jokowi dan Prabowo disadari oleh umat bukan kriteria ideal untuk memimpin negari ini, apalagi memperjuangkan agama dan kepentingan umat. Akan tetapi pertimbangan para ulama mendukung Prabowo dilandasi sebuah kaidah "memilih mudharat yang lebih ringan". Berbagai alasan sudah cukup dipahami kenapa kita tidak berpihak kepada Jokowi.
Atas dasar ini keberpihakan diberikan kepada Prabowo dan Sandiaga Uno, dengan kesadaran penuh bahwa pilihan kita bukanlah sosok ideal untuk memperjuangkan aspirasi umat.
Jika hari ini pilihan kita tak sesuai harapan dan aspirasi kita, kembali kepada niat awal bahwa memilih mereka sebagai pilihan diantara dua mudharat yang tersedia. Jadi kita tidak terlalu kaget dengan realita politik hari ini, karena memang sejak awal sudah dipersiapkan ruang untuk kecewa.
Perjuangan kita akan terus istiqamah bersama para ulama yang hanif mengawal negeri ini, sebagai OPOSISI terhadap KEBATHILAN. Menyeru masyarakat kepada Al Haq dan memperingatkan dari Al Bathil, menegakkan yang Ma'ruf dan mencegah berbagai Kemungkaran.
Kita boleh kecewa terhadap pilihan politik kita, tetaplah jaga ukhuwah islamiah karena itulah satu-satunya kekuatan yang kita miliki, jika hancur tak ada lagi yang tersisa dari umat ini.
Jumat, 19 Juni 2020
(By Kang Irvan Noviandana)